TUGAS
ANALISIS KINERJA SISTEM
Informasi Yang Dibutuhkan Pada sistem ANALISIS KINERJA SISTEM
Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
Anggota :
1. Ainurrohmah (19110462)
2. Amelia Pratiwi (10110606)
3. Ega Pramesti (12110260)
4. Indri Noviyanti (13110539)
5. Komang Anom Budi Utama (13110912)
Kelas : 4KA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Anggota :
1. Ainurrohmah (19110462)
2. Amelia Pratiwi (10110606)
3. Ega Pramesti (12110260)
4. Indri Noviyanti (13110539)
5. Komang Anom Budi Utama (13110912)
Kelas : 4KA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas
1.
Pengertian
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
Sistem Informasi Manajemen Puskemas (SIMPUS) adalah
suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu
proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya. Sumber Informasi
utamanya adalah Sistem Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Terpadu (SP2TP),
sedangkan informasi lain yang ada berperan sebagai pelengkap.
SP2TP merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan
data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang telah
disederhanakan sesuai keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat
No.590/BM/DJ/Info/V/96 tentang penyederhanaan SP2TP.
2.
Sub
Sistem Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
Prototipe Sistem
Informasi Manajemen Pukesmas (SIMPUS) terdiri dari 7 sub sistem, diantaranya
yaitu :
a. Sub
Sistem Kependudukan yang berfungsi untuk mengelola data
kependudukan terdiri dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat
dan mutasi pindah.
b. Sub
Sistem Ketenagaan yaitu berfungsi untuk mengelola data
ketenagaan. Data yang diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan,
riwayat jabatan, riwayat pendidikan, riwayat perjenjangan, riwayat latihan
teknis/fungsional, data riwayat penghargaan serta data penugasan pegawai.
c.
Sub
Sistem Sarana dan Prasarana yang berfungsi mengelola data
sarana dan prasarana seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan
peralatan lainnya.
d. Sub
Sistem Keuangan yang berfungsi untuk mengelola data
keuangan secara garis besar saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut
kegiatan dan sumber lainnya.
b. Sub
Sistem Pelaporan yang berfungsi untuk menyediakan
laporan-laporan, meliputi laporan SP2TP (LB1, LB2, LB3 dan LB4) dan laporan
program.
c. Sub
Sistem Penunjang yang menyediakan layananpenunjang
sistem seperti : membuat backup dan restore data, data recovery, user list and
right assignment, user shortcut, short message over network.
3.
Pengumpulan
Data
Data
yang tersedia di Puskesmas memiliki banyak macam, oleh karena itu perlu dipilih
data yang diperlukan oleh manajer tingkat Puskesmas sebagai alat bantu
manajemen program yang akan dilaksanakan di Puskesmas tersebut. Macam-macam
datanya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Objek
yang diamati
2. Skala
Pengukuran
3. Sumber
data
4. Metode
Pengumpulan data
5. Bentuk
pencatatan dan pelaporan di Puskesmas.
Jenis
data menurut objek yang diamati
1. Data
Geografi
Data geografi
mencerminkan kondisi wilayah kerja Puskesmas yang akan berkaitan dengan tingkat
kemudahan dan kesulitan akses masyarakat serta petugas dalam melaksanakan
tugas-tugasnya, demikian pula akan berdampak pada tingkat kinerja sumber daya
yang dibutuhkan. Macam data ini antara lain : luas wilayah, jumlah dan tipologi
desa, jumlah dusun, sarana dan lain sebagainya.
2. Data
Demografi
Data demografi
merupakan bagian dari data sarana berbagai program kesehatan dan sebagai
denominator keberhasilan program kesehatan. Contoh : jumlah penduduk total
maupun menurut golongan umur, menurut jenis kelamin, pertumbuhan penduduk,
distribusi, kepadatan, dependency ratio, sex ratio, dan lainnya.
3. Data
Status Sosial Ekonomi
Data sosial ekonomi
berkaitan dengan kemampuan masyarakat dalam pembiayaan, kemampuan menyerap
informasi, budaya setempat yang akan mempengaruhi program kesehatan dan
lain-lain, contoh : data pendidikan, pendapatan, dll.
4. Data
Lingkungan
Data ini berkaitan
dengan kemampuan masyarakat menyediakan sarana lingkungan fisik berkaitan
kelayakan hidup dan pola penyakit yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan
tersebut. Contoh : jumlah sarana air bersih, jamban keluarga, sarana umum,
pencemaran air, pencemaran udara dan lain-lain.
5. Data
Derajad Kesehatan
Data ini berkaitan
dengan impact (dampak) terhadap upaya-upaya program kesehatan dan indikator
keberhasilan program. Namun data untuk tingkat Puskesmas akan sulit didapatkan
oleh karena itu dianjurkan memakai data nasional atau provinsi sebagai bahan
referensi. Data ini antara lain : angka kematian kasar, kematian bayi, kematian
balita, angka kesakitan menurut jenis penyakit, status gizi masyarakat dan
lain-lain.
6. Data
Upaya Kesehatan
Data berkaitan dengan
hasil-hasil intervensi yang telah dilakukan oleh jajaran kesehatan baik oleh
pemerintah maupun oleh swasta.
7. Data
Sarana Kesehatan
Data ini berkaitan
dengan sumber daya (resources) yang telah tersedia diwilayah kerja Puskesmas
baik sarana fisik, peralatan, maupun obat-obatan.
8. Data
Obat-Obatan
9. Data
Ketenagaan
Data ketenagaan
berkaitan dengan sumber daya manusia yang telah tersedia di wilayah kerja
puskesmas.
10. Data
Anggaran Kesehatan
Data anggaran berkaitan
dengan jumlah dan sumber anggaran untuk melaksanakan program-program/aktivitas
di wilayah kerja puskesmas.
Jenis
Data Menurut Sumbernya
1. Data
Primer, dikumpulkan sendiri oleh petugas Puskesmas sebagai hasil pelaksanaan
program, meliputi :
a.
Hasil kegiatan Puskesmas di rekam medis
b. Survei setempat
2. Data
Sekunder, data yang sudah ada, merupakan hasil kegiatan pengumpulan data oleh
orang lain berupa :
a. Data lintas sektor (kecamatan,
depdikbud, laporan desa/kelurahan.
b. Data lintas program (pustu, bidan
di desa, laporan program)
c. Data yang digali dari
kepustakaan.
Metode Pengumpulan Data
1. Laporan
a. Laporan rutin program
b. Laporan khusus
c. Laporan insidentil
2. Rekam
medis Puskesmas, Pustu dan Polindes
Instrumen
pengumpulannya dapat berupa :
a. Blanko/form,
misal SP@TP/SP3, lap proyek, lap.AFP, dan lain-lain.
b. Disket,
merupakan rekaman data software tertentu, misalnya : SUKES, SP2TP, dll
c. Jaringan,
alat pengumpul data dengan menggunakan jaringan elektronik tertentu, misal :
lokal area network (LAN), Wide Area Network, internet dan lain-lain.
Bentuk
Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas
·
Berdasarkan bentuk pencatatan yang ada,
data di Puskesmas dapat berupa :
a. Kartu status rawat jalan
b. Kartu status rawat inap di
Puskesmas perawatan
c. Register program
d. Kartu rekam kesehatan (Family
folder)
·
Bentuk pencatatan yang ada :
a. Kartu status rawat jalan
b. Kartu status rawat inap di
Puskesmas perawatan
c. Register program
d. Kartu rekam kesehatan
4.
Pengolahan
dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data bertujuan
untuk mengubah data yang ada atau tersedia menjadi informasi yang berguna untuk
:
a.
Memantau situasi kesehatan secara terus
menerus dari waktu ke waktu
- Mengantisipasi
kemungkinan yang akan terjadi
- Mengetahui
sebab yang akan terjadi dimana nantinya informasi yang diperoleh tersebut
akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan proses perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi seluruh kegiatan yang akan dilakukan.
5. Penyajian Data
Hasil rekaman kegiatan
Puskesmas yang berupa pencatatan yang berupa data dasar yang perlu dikompilasi
atau dikelola agar dapat disajikan sebagai informasi atau dasar pertimbangan
dalam menetapkan tindak lanjut langkah operasionalnya.
Penyajian data dapat
berbentuk tulisan atau karangan, tabel, grafik maupun diagram tergantung dari
tujuan/kepentingan yang ingin dicapai atau diketahui.
Bentuk Tulisan (kalimat-kalimat)
Penyajian dalam bentuk
tulisan atau kalimat biasanya digunakan untuk membuat laporan eksekutif,
laporan tahunan dan pembuatan proposal. Dalam penulisan kalimat agar
menggambarkan :
· => Kondisi awal program yang dilaksanakan
atau latar belakang masalah yang dihadapu.
· => Gambaran singkat yang akan dicapai di
masa yang akan datang sebagai tujuan.
· => Kebijakan yang akan ditempuh.
· => Strategi operasionalnya.
· => Hasil-hasil yang dicapai.
· => Kesimpulan dan saran.
Contoh penyajian data dalam bentuk
tulisan/kalimat :
·
Luas wilayah kerja Puskesmas B 45Km2
·
Jumlah penduduk Puskesmas B 50.000 ribu
jiwa
·
Daerah kerja Puskesmas B terdiri dari 10
desa, dengan 9 puskesmas pembantu, 8 bidan desa dan 1 unit puskesmas keliling.
Bentuk Tabel
·
Tabel distribusi frekuensi
Tabel ini
merupakan bentuk tabel yang sederhana. Biasanya data terdiri dari 1 variabel
disertai dengan frekuensi masing-masing, kategori dan variabel tersebut. Tabel
ini biasanya terdiri dari 2 kolom, dimana kolom pertama terdiri dari kategori
atau kelompok dari variabel yang diamati dan dicatat, sedangkan kolom kedua
berisi frekuensi dari masing-masing kategori. Contoh :
Tabel
no. Jumlah Pemilikan Jamban Penduduk di Desa A 1998
· Tabel Kontingensi atau tabulasi silang
Untuk data yang
terdiri dari 2 variabel atau 2 faktor dimana variabel yang satu terdiri dari b
kategori dan variabel yang lain terdiri dari k kategori, maka dapat dibuat
tabel kontingensi atau tabulasi silang b X k dengan b menyatakan banyak baris
dan k menyatakan banyak kolom. Bentuk tabel ini biasanya digunakan untuk
mengetahui hubungan antar variabel atau membedakan proporsi suatu kejadian
antar kelompok yang berbeda. Contoh :
Tabel 3 cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas X Kabupaten Y tahun
2000 dan 2001
Bentuk Gambar atau Grafik
·
Grafik batang/balok (bar chart)
Tujuan dari grafik ini adalah :
1.
Melihat kecenderungan data/pengamatan
menurut waktu (dimana sumbu X berisi data waktu dan sumbu Y menunjukkan
frekuensi nilai dari variabel data.
2.
Membandingkan beberapa pengamatan data
menurut tempat dan jenis atau kategori tertentu.
Contoh :
Grafik lingkaran (pie chart)
Bentuk
penyajian ini adalah penyajian data yang menggambarkan distribusi dari suatu
data. Biasanya grafk lingkaran penyajian berbentuk presentase. Satu lingkaran
menggambarkan proporsi 100%, yang terbagi menjadi komponen-komponennya.
Contoh :
· Grafik Garis
Bentuk penyajian ini untuk melihat kecenderungan dari waktu ke waktu dalam suatu
pengamatan. Pada sumbu Y dapat berupa angka mutlak, presentase, rasio dan rate.
Sedangkan pada sumbu X berisi data waktu (tahun, bulan dan minggu atau hari
tergantung kepentingan dan tujuan analisisnya).
Contoh :
Grafik
Kejadian Diare Pertahun Di Wilayah
Puskesmas III Denpasar Timur Tahun 2004
Grafik Gambar (Pictogram)
Bentuk penyajian ini digunakan untuk menggambarkan
suatu visualisasi data bagi masyarakat yang tidak bisa membaca data. Biasanya
gambar yang digunakan adalah simbol-simbol atau gambar-gambar tertentu, yang
masing-masing simbol menggambarkan jumlah tertentu.
Contoh
:
Jumlah Kematian Penderita DHF Di
Puskesmas A, Kab B Tahun 1998
·
Grafik Peta (Carto gram)
Bentuk dari penyajian ini untuk menggambarkan suatu
data (absolut) berdasarkan letak geografis (peta). Untuk menggambarkan jumlah
kejadian digunakan gambar dan simbol.
Contoh :
·
Grafik pencar (Scatter diagram)
Grafik ini dipakai untuk menyajikan hubungan
(korelasi) antara dua variabel yang saling berkaitan. Penyajian grafik yang
diperoleh dari hasil pancaran data (titik-titik frekuensi data yang menyebar)
di sekitar standar yang ditetapkan. Contoh KMS balita yang menggambarkan
perkembangan berat badan hasil penimbangan posyandu setiap bulan.
Contoh
:
Daftar
Pustaka :
Dr. I A Cahyani Widyawati, M.Kes. 2009. Bahan Kuliah Manajemen Data Puskesmas.
Bali.
2 komentar :
Jenis jamban leher angsa OAO"
Jamban leher angsa OAO"
Posting Komentar