Senin, 07 Oktober 2013

(TUGAS AKS) Informasi Yang Dibutuhkan Pada Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)


                             TUGAS

       ANALISIS KINERJA SISTEM

                Informasi Yang Dibutuhkan Pada sistem 
            Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)


                                          Anggota :

                          1. Ainurrohmah (19110462)

                          2. Amelia Pratiwi (10110606)

                          3. Ega Pramesti (12110260)

                          4. Indri Noviyanti (13110539)

                         5. Komang Anom Budi Utama (13110912)

                                  Kelas : 4KA01



                      UNIVERSITAS GUNADARMA

                                             2013


Sistem Informasi Manajemen Puskesmas


1.      Pengertian Sistem Informasi Manajemen Puskesmas

Sistem Informasi Manajemen Puskemas (SIMPUS) adalah suatu tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya. Sumber Informasi utamanya adalah Sistem Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Terpadu (SP2TP), sedangkan informasi lain yang ada berperan sebagai pelengkap.

SP2TP merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang telah disederhanakan sesuai keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat No.590/BM/DJ/Info/V/96 tentang penyederhanaan SP2TP.

2.      Sub Sistem Sistem Informasi Manajemen Puskesmas

 Prototipe Sistem Informasi Manajemen Pukesmas (SIMPUS) terdiri dari 7 sub sistem, diantaranya yaitu :

a.     Sub Sistem Kependudukan yang berfungsi untuk mengelola data kependudukan terdiri dari family folder, pencatatan mutasi lahir, mutasi wafat dan mutasi pindah.

b.    Sub Sistem Ketenagaan yaitu berfungsi untuk mengelola data ketenagaan. Data yang diolah adalah data pribadi, anak, riwayat kepangkatan, riwayat jabatan, riwayat pendidikan, riwayat perjenjangan, riwayat latihan teknis/fungsional, data riwayat penghargaan serta data penugasan pegawai.

c.       Sub Sistem Sarana dan Prasarana yang berfungsi mengelola data sarana dan prasarana seperti peralatan medis, kendaraan, gedung, tanah dan peralatan lainnya.

d.  Sub Sistem Keuangan yang berfungsi untuk mengelola data keuangan secara garis besar saja yaitu mencakup besar pembiayaan menurut kegiatan dan sumber lainnya.


Sub Sistem Pelayanan Kesehatan yang berfungsi mengelola data pelayanan kesehatan, terdiri dari pelayanan dalam gedung yaitu sub sistem rawat jalan yang meliputi pelayanan a.       dasar (BP, GIGI, KIA, Imunisasi, Laboratorium) dan pelayanan puskesmas keliling, rawat inap, rekam medis dan manajemen obat. Pelayanan luar gedung meliputi sub sistem KIA dan GIZI, Kesling dan TTU, Pemberantasan Penyakit Menular, PKM, PSM, dan Puskemas.

b.    Sub Sistem Pelaporan yang berfungsi untuk menyediakan laporan-laporan, meliputi laporan SP2TP (LB1, LB2, LB3 dan LB4) dan laporan program.

c.    Sub Sistem Penunjang yang menyediakan layananpenunjang sistem seperti : membuat backup dan restore data, data recovery, user list and right assignment, user shortcut, short message over network.

3.      Pengumpulan Data

Data yang tersedia di Puskesmas memiliki banyak macam, oleh karena itu perlu dipilih data yang diperlukan oleh manajer tingkat Puskesmas sebagai alat bantu manajemen program yang akan dilaksanakan di Puskesmas tersebut. Macam-macam datanya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Objek yang diamati
2. Skala Pengukuran
3. Sumber data
4. Metode Pengumpulan data
5. Bentuk pencatatan dan pelaporan di Puskesmas.

   Jenis data menurut objek yang diamati

1.      Data Geografi
 Data geografi mencerminkan kondisi wilayah kerja Puskesmas yang akan berkaitan dengan tingkat kemudahan dan kesulitan akses masyarakat serta petugas dalam melaksanakan tugas-tugasnya, demikian pula akan berdampak pada tingkat kinerja sumber daya yang dibutuhkan. Macam data ini antara lain : luas wilayah, jumlah dan tipologi desa, jumlah dusun, sarana dan lain sebagainya.   

2.      Data Demografi
Data demografi merupakan bagian dari data sarana berbagai program kesehatan dan sebagai denominator keberhasilan program kesehatan. Contoh : jumlah penduduk total maupun menurut golongan umur, menurut jenis kelamin, pertumbuhan penduduk, distribusi, kepadatan, dependency ratio, sex ratio, dan lainnya.

3.      Data Status Sosial Ekonomi
 Data sosial ekonomi berkaitan dengan kemampuan masyarakat dalam pembiayaan, kemampuan menyerap informasi, budaya setempat yang akan mempengaruhi program kesehatan dan lain-lain, contoh : data pendidikan, pendapatan, dll.

4.      Data Lingkungan
Data ini berkaitan dengan kemampuan masyarakat menyediakan sarana lingkungan fisik berkaitan kelayakan hidup dan pola penyakit yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan tersebut. Contoh : jumlah sarana air bersih, jamban keluarga, sarana umum, pencemaran air, pencemaran udara dan lain-lain.

5.      Data Derajad Kesehatan
Data ini berkaitan dengan impact (dampak) terhadap upaya-upaya program kesehatan dan indikator keberhasilan program. Namun data untuk tingkat Puskesmas akan sulit didapatkan oleh karena itu dianjurkan memakai data nasional atau provinsi sebagai bahan referensi. Data ini antara lain : angka kematian kasar, kematian bayi, kematian balita, angka kesakitan menurut jenis penyakit, status gizi masyarakat dan lain-lain.

6.      Data Upaya Kesehatan
Data berkaitan dengan hasil-hasil intervensi yang telah dilakukan oleh jajaran kesehatan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta.

7.      Data Sarana Kesehatan
Data ini berkaitan dengan sumber daya (resources) yang telah tersedia diwilayah kerja Puskesmas baik sarana fisik, peralatan, maupun obat-obatan.

8.      Data Obat-Obatan
9.      Data Ketenagaan
Data ketenagaan berkaitan dengan sumber daya manusia yang telah tersedia di wilayah kerja puskesmas.

10.      Data Anggaran Kesehatan
  Data anggaran berkaitan dengan jumlah dan sumber anggaran untuk melaksanakan program-program/aktivitas di wilayah kerja puskesmas.

Jenis Data Menurut Sumbernya

 1.      Data Primer, dikumpulkan sendiri oleh petugas Puskesmas sebagai hasil pelaksanaan program, meliputi :
            a. Hasil kegiatan Puskesmas di rekam medis
            b. Survei setempat

            2.      Data Sekunder, data yang sudah ada, merupakan hasil kegiatan pengumpulan data oleh orang lain berupa :
            a. Data lintas sektor (kecamatan, depdikbud, laporan desa/kelurahan.
            b. Data lintas program (pustu, bidan di desa, laporan program)
            c. Data yang digali dari kepustakaan.

                Metode Pengumpulan Data

1.      Laporan

      a. Laporan rutin program
      b. Laporan khusus
      c. Laporan insidentil

2.      Rekam medis Puskesmas, Pustu dan Polindes

Instrumen pengumpulannya dapat berupa :
a.       Blanko/form, misal SP@TP/SP3, lap proyek, lap.AFP, dan lain-lain.
b.      Disket, merupakan rekaman data software tertentu, misalnya : SUKES, SP2TP, dll
c.       Jaringan, alat pengumpul data dengan menggunakan jaringan elektronik tertentu, misal : lokal area network (LAN), Wide Area Network, internet dan lain-lain. 

Bentuk Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas

·         Berdasarkan bentuk pencatatan yang ada, data di Puskesmas dapat berupa :
            a. Kartu status rawat jalan
            b. Kartu status rawat inap di Puskesmas perawatan
            c. Register program
            d. Kartu rekam kesehatan (Family folder)
·         Bentuk pencatatan yang ada :
            a. Kartu status rawat jalan
            b. Kartu status rawat inap di Puskesmas perawatan
            c. Register program
            d. Kartu rekam kesehatan

4.      Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data bertujuan untuk mengubah data yang ada atau tersedia menjadi informasi yang berguna untuk :
a.       Memantau situasi kesehatan secara terus menerus dari waktu ke waktu
  1. Mengantisipasi kemungkinan yang akan terjadi
  2. Mengetahui sebab yang akan terjadi dimana nantinya informasi yang diperoleh tersebut akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan dan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi seluruh kegiatan yang akan dilakukan.

5.      Penyajian Data

Hasil rekaman kegiatan Puskesmas yang berupa pencatatan yang berupa data dasar yang perlu dikompilasi atau dikelola agar dapat disajikan sebagai informasi atau dasar pertimbangan dalam menetapkan tindak lanjut langkah operasionalnya.

Penyajian data dapat berbentuk tulisan atau karangan, tabel, grafik maupun diagram tergantung dari tujuan/kepentingan yang ingin dicapai atau diketahui.

Bentuk Tulisan (kalimat-kalimat)

Penyajian dalam bentuk tulisan atau kalimat biasanya digunakan untuk membuat laporan eksekutif, laporan tahunan dan pembuatan proposal. Dalam penulisan kalimat agar menggambarkan :
·         => Kondisi awal program yang dilaksanakan atau latar belakang masalah yang dihadapu.
·         => Gambaran singkat yang akan dicapai di masa yang akan datang sebagai tujuan.
·        =>  Kebijakan yang akan ditempuh.
·         => Strategi operasionalnya.
·         => Hasil-hasil yang dicapai.
·         => Kesimpulan dan saran.

Contoh penyajian data dalam bentuk tulisan/kalimat :
·         Luas wilayah kerja Puskesmas B 45Km2
·         Jumlah penduduk Puskesmas B 50.000 ribu jiwa
·         Daerah kerja Puskesmas B terdiri dari 10 desa, dengan 9 puskesmas pembantu, 8 bidan desa dan 1 unit puskesmas keliling.

          Bentuk Tabel

·         Tabel distribusi frekuensi

Tabel ini merupakan bentuk tabel yang sederhana. Biasanya data terdiri dari 1 variabel disertai dengan frekuensi masing-masing, kategori dan variabel tersebut. Tabel ini biasanya terdiri dari 2 kolom, dimana kolom pertama terdiri dari kategori atau kelompok dari variabel yang diamati dan dicatat, sedangkan kolom kedua berisi frekuensi dari masing-masing kategori. Contoh :

Tabel no. Jumlah Pemilikan Jamban Penduduk di Desa A 1998


·                                    Tabel Kontingensi atau tabulasi silang

Untuk data yang terdiri dari 2 variabel atau 2 faktor dimana variabel yang satu terdiri dari b kategori dan variabel yang lain terdiri dari k kategori, maka dapat dibuat tabel kontingensi atau tabulasi silang b X k dengan b menyatakan banyak baris dan k menyatakan banyak kolom. Bentuk tabel ini biasanya digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel atau membedakan proporsi suatu kejadian antar kelompok yang berbeda. Contoh :

Tabel 3 cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas X Kabupaten Y tahun 2000 dan 2001


                      Bentuk Gambar atau Grafik

·         Grafik batang/balok (bar chart)

Tujuan dari grafik ini adalah :
1.      Melihat kecenderungan data/pengamatan menurut waktu (dimana sumbu X berisi data waktu dan sumbu Y menunjukkan frekuensi nilai dari variabel data.
2.      Membandingkan beberapa pengamatan data menurut tempat dan jenis atau kategori tertentu.

Contoh :

 Grafik lingkaran (pie chart)

Bentuk penyajian ini adalah penyajian data yang menggambarkan distribusi dari suatu data. Biasanya grafk lingkaran penyajian berbentuk presentase. Satu lingkaran menggambarkan proporsi 100%, yang terbagi menjadi komponen-komponennya.

Contoh :



·                            Grafik Garis

Bentuk penyajian ini untuk melihat kecenderungan dari waktu ke waktu dalam suatu pengamatan. Pada sumbu Y dapat berupa angka mutlak, presentase, rasio dan rate. Sedangkan pada sumbu X berisi data waktu (tahun, bulan dan minggu atau hari tergantung kepentingan dan tujuan analisisnya).

Contoh :

Grafik Kejadian Diare Pertahun Di Wilayah
 Puskesmas III Denpasar Timur Tahun 2004


  Grafik Gambar (Pictogram)
Bentuk penyajian ini digunakan untuk menggambarkan suatu visualisasi data bagi masyarakat yang tidak bisa membaca data. Biasanya gambar yang digunakan adalah simbol-simbol atau gambar-gambar tertentu, yang masing-masing simbol menggambarkan jumlah tertentu.

Contoh :

Jumlah Kematian Penderita DHF Di Puskesmas A, Kab B Tahun 1998














·         Grafik Peta (Carto gram)

Bentuk dari penyajian ini untuk menggambarkan suatu data (absolut) berdasarkan letak geografis (peta). Untuk menggambarkan jumlah kejadian digunakan gambar dan simbol.

Contoh :















·         Grafik pencar (Scatter diagram)

Grafik ini dipakai untuk menyajikan hubungan (korelasi) antara dua variabel yang saling berkaitan. Penyajian grafik yang diperoleh dari hasil pancaran data (titik-titik frekuensi data yang menyebar) di sekitar standar yang ditetapkan. Contoh KMS balita yang menggambarkan perkembangan berat badan hasil penimbangan posyandu setiap bulan.

      Contoh :












Daftar Pustaka :

Dr. I A Cahyani Widyawati, M.Kes. 2009. Bahan Kuliah Manajemen Data Puskesmas. Bali.

2 komentar :

Wildan Hariz mengatakan...

Jenis jamban leher angsa OAO"

Wildan Hariz mengatakan...

Jamban leher angsa OAO"