Jumat, 04 Mei 2012

Kisah Imam al-Ghazali

Teman-teman sudah baca kan tulisan saya tentang kish al-Kindi dan Abdul Qadir?? Semoga dengan membaca kisah mereka kita dapat meneladaninya yah?? ^^ kali ini saya akan menceritakan kisah lainnya dari tokoh besar islam yaitu Imam al-Ghazali atau nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad, al-Ghazali lahir di desa Ghazalah, beliau di panggil al-Ghazali karena tempat lahirnya adalah desa Ghazalah dari nama lengkap al-Ghazali tidak ada kan nama Ghazali-ghazalinya. hahaha (coba perhatikan ^^)  Imam al-Ghazali dan saudaranya Ahmad semasa kecil sudah susah, ayahnya hanya seorang pemintal benang tenun dan hanya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Akan tetapi ayah al-Ghazali sangat cinta akan ilmu pengetahuan dan berharap kedua anaknya menjadi orang yang memiliki pengetahuan yang luas.

Pada saat itu banyak para orang tua yang menyekolahkan anaknya karena banyak sekolah yang tidak meminta biaya sedikit pun, hanya berbekal alat tulis saja sudah bisa menuntut ilmu. Akan tetapi sebelum ayah al-Ghazali sempat menyekolahkan al-Ghazali dan Ahmad, beliau meninggal dunia. Ayahnya sempat berwasiat kepada sahabatnya agar mengajari al-Ghazali dan Ahmad, dan juga menyerahkan harta warisan yang tidak seberapa untuk membeli buku dan perlengkapan sekolah. Setelah mendapatkan pengajaran dari sahabat ayahnya, al-Ghazali dan adiknya melanjutkan belajar di kota Thus karena pada masa itu banyak para ilmuan kaya yang memberikan beasiswa kepada pelajar yang tidak mampu.

Pada suatu hari al-Ghazali sedang bepergian, dia di hadang oleh sekawanan perampok, karena al-Ghazali tidak mempunyai apa-apa selain buku catatannya para perampok itu mengambil buku catatannya itu. Al-Ghazali memohon kepada perampok itu untuk mengembalikan buku catatannya tersebut tetapi perampok itu malah menertawainya dan berkata "Untuk apa kamu belajar kalau masih tergantung pada buku catatanmu?? "
karena tidak ada barang lain yang bisa di rampok, perampok itu akhirnya pergi dan catatan al-Ghazali selamat tidak di ambil oleh pencuri. Sejak peristiwa itu al-Ghazali termotivasi untuk menghafal semua catatan buku pelajarannya karena selalu teringat ejekan perampok tersebut. Oleh karena kepintarannya al-Ghazali di angkat menjadi rektor di universitas dengan gelar imam (guru besar)

oleh karena itu teman-teman, apabila kita ingin menjadi orang yang sukses dan behasil, kita harus sungguh-sungguh dalam belajar, jangan ketergantungan pada buku catatan. Banyak sekali para pelajar bahkan mahasiswa termasuk saya :DD yang lupa akan pelajaran sebelumnya yang mereka pelajari. Maka dari itu, ayo sama-sama kita lebih giat lagi dalam belajar dan menuntut ilmu untuk masa depan kita ^^
Ganbatte (semangat!!!!) ^^

Sumber : Buku Agama Islam

Tidak ada komentar :