Senin, 02 Januari 2012

Kepemimpinan


Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang fiorganisasikan kea rah pencapaian tujuan.

Tipe-tipe kepemimpinan:
1.      Tipe Otokratis
Ciri-cirinya antar lain:
a.      Mengandalkan kepada kekuatan atau kekuasaan
b.      Menganggap dirinya paling berkuasa
c.       Keras dalam mempertahankan prinsip
d.      Jauh dari para bawahan
e.      Perintah diberikan secara paksa

2.      Tipe Laissez Faire
Ciri-cirinya antara lain:
a.      Memberi kebebasan kepada para bawahan
b.      Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c.       Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d.      Tidak mempunyai wibawa
e.      Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik

3.      Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya antara lain:
a.      Pemimpin bertindak sebagai bapak
b.      Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
c.       Selalu memberikan perlindungan
d.      Keputusan ada di tangan pemimpin

4.      Tipe Militeristik
Ciri-cirinya antara lain:
a.      Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
b.      Menggunakan sistem komando atau perintah
c.       Segala sesuatu bersifat formal
d.      Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku

5.      Tipe Demokratis
Ciri-cirinya antara lain:
a.      Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b.      Bersifat terbuka
c.       Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-ide baru
d.      Dalam pengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat
e.      Menghargai potensi individu

6.      Tipe Open Leadership
Tipe ini hamper sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada di tangan pemimpin.


Teori-teori Kepemimpinan

         Teori Great Man dan Teori Big Bang
         Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian
         Teori Perilaku (Behavior Theories)
         Teori Kontingensi atau Teori Situasional

1. Teori Great Man dan Teori Big Bang
Teori Great Man
         Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan sejak seseorang lahir
         Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bahwa teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan
         Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin
         “Asal Raja Menjadi Raja”


Teori Big Bang
         Suatu peristiwa besar menciptakan seseorang menjadi pemimpin
         Mengintegrasikan antara situasi dan pengikut
         Situasi merupakan  peristiwa besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi dll
         Pengikut adalah orang yang menokohkan seseorang dan bersedia patuh dan taat

2.  Teori Sifat (Karakteristik) Kepribadian
Trait Theories
         Seseorg dapat menjadi pemimpin apabila memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin
         Titik tolak teori : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis
         Keefektifan pemimpin ditentukan oleh sifat, perangai atau ciri kepribadian  yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil belajar
Karakteristik kepribadian, Cheser
         Sifat-sifat Pribadi : Fisik, kecakapan (skill), teknologi, daya tanggap (perpection), pengetahuan (knowledge), daya ingat (memory), imajinasi (imagination)
         Sifat-sifat pribadi yang merupakan watak yang lebih subyektif,yakni keunggulan seorang pemimpin dalam keyakinan, ketekunan, daya tahan, keberanian dll
Karakteristik kepribadian, Davis
Ada 4 sifat umum yang efektif
         Kecerdasan
         Kedewasaan dan keluasan pandangan sosial
         Motivasi diri dan dorongan
         Sikap-sikap hubungan sosial
Karakteristik kepribadian, Collons dalam A Dale Tempe (1993)
Sifat yang harus dimiliki pemimpin agar dapat mengefektifkan organisasi adalah
         Kelancaran berbicara
         Kemampuan memecahkan masalah
         Pandangan ke dalam masalah kelompok (organisasi)
         Keluwesan
         Kecerdasan
         Kesediaan menerima tanggung jawab
         Keterampilan sosial
         Kesadaran akan diri sendiri dan lingkungannya

Karakteristik kepribadian, Yulk dalam Hersey dan Blanchard (1998)
Karakteristik pemimpin sukses terdiri dari :
         Cerdas
         Terampil secara konseptual
         Kreatif
         Diplomatis dan taktis
         Lancar berbicara
         Memiliki pengetahuan tentang tugas kelompok
         Persuasive
         Memiliki keterampilan sosial
Sedangkan Robins (1996) mengatakan bahwa teori ini adalah teori yang mencari ciri-ciri kepribadian sosial, fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dan yang bukan pemimpin

Karakteristik kepribadian, Bennis dalam Hersey dan Blanchard (1998)
         Management of Attention
            (kemampuan mengkomunikasikan tujuan/arah yang  dapat menarik perhatian  anggota)
         Management of Meaning
            (kemampuan menciptakan dan mengkomunikasikan makna tujuan secara jelas)
         Management of Trust
            (kemampuan untuk dipercaya dan konsisten)
         Management of Self
            (kemampuan mengendalikan diri dalam batas kekuatan dan kelemahan)

3. Teori Perilaku (Behavior Theories)
         Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan
         Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara menegur dan memberikan sanksi
4. Teori Kontingensi atau Teori Situasional
         Resistensi atas teori kepemimpinan sebelumnya yang memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi
         Teori ini berpendapat bahwa tidak ada satu jalan (kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu organisasi




Contoh Kasus:
“ Kehilangan Kursi”
Sebuah organisasi manufacturing yang mempunyai karyawan sekitar 270 orang mempekerjakan seorang manajer pabrik baru dengan maksud untuk mengurangi biaya-biaya produksi, meningkatkan kualitas produk, dan memperbaiki produktivitas karyawan. Pekerjaan adalah melelahkan dan kondisi-kondisi pekerjaan sangat tidak menyenangkan. Ini disebabkan oleh panas dan debu yang ditimbulkan oleh proses produksi. Hari kerja dibagi menjadi 3 shift, dimana lama waktu setiap shift adalah 8 jam, tanpa waktu makan yang ditetapkan secara eksplisit. Para karyawan biasanya membeli minuman dan makanan dari warung-warung di sekitar pabrik dan minum atau makan sambil bekerja. Teknisi keamanan pabrik mengemukakan bahwa gang-gang yang digunakan untuk lalu lintas truk-truk pengankut barang sering terhambat atau terganggu oleh lalu lalang para karyawan yang memerlukan dan membeli minuman dan makanan. Manajer baru mengambil keputusan untuk membangun sebuah cafeteria untuk mengurangi bahaya keamanan ini dan untuk memberikan kepada karyawan suatu tempat makan jauh dari proses produksi yang tidak menyenangkan.

Setelah bangunan diselesaikan, para karyawan mulai makan di cafeteria seperti yang diharapkan. Bagaimanapun juga, meninggalkan lokasi pekerjaan menunjukkan secara implisit adanya periode istirahat untuk makan bagi para karyawan. Waktu yang dihabiskan para karyawan untuk keperluan tersebut tentunya naik secara menyolok dan sebagai akibatnya terjadi penurunan produktivitas. Manajer pabrik kemudian memutuskan bahwa untuk menghindari para karyawan mondar-mandir ke cafeteria, dia akan memindahkan kursi-kursi. Para karyawan marah karena “kenyamanan” yang selama ini mereka rasakan telah diambil. Konsultan pengembangan organisasi (organization development), setelah siperkenalkan, memperoleh informasi dari serangkaian wawancara bahwa para karyawan tidak pernah menginginkan cafeteria. Mereka sesungguhnya menginginkan lokasi yang lebih aman dari truk-truk pengangkut barang.

Kesalahan-kesalahan pokok yang dibuat manajemen dalam proses perubahan tersebut adalah, kurangnya komunikasi antara manajer dan karyawan, karyawan tidak berinisiatif terlebih dahulu untuk mengajukan usulan yang menurut mereka baik bagi kelangsungan kerjanya kepada manajer, manajer bertindak sendiri tanpa mempertimbangkan masukan dari para karyawannya.
Kesalahan-kesalah tersebut dapat terjadi di suatu perusahaan di karenakan manajer dalam perusahaan tersebut bertipe paternalistik, cirinya adalah pemimpin bertindak sebagai bapak,dalam contoh kasus di atas sudah tampak jelas bahwa manajer baru tersebut menganggap karyawannya sebagai anaknya sendiri dengan cara melindungi para karyawan dari lalu-lalang mobil-mobil/truk-truk pengangkut barang yang sering kali mengganggu kenyamanan mereka di saat makan atau minum, manajer terlihat mengambil keputusan sendiri yang menurutnya baik untuk melindungi dan memberikan kenyamanan kepada para karyawannya.

google search ppt Muh Aziz Muslim
foto copyan contoh kasus dari bu Elvira Fardiana (teacher of general organization theory in gunadarma university)

Tidak ada komentar :