a. Pengertian Telematika
Kata “Telematika”
sebenarnya berasal dari bahasa Prancis yaitu “Telematique”, yang dapat
diartikan sebagai bertemunya system jaringan komunikasi dan teknologi
informasi.
Menurut
Yusuf Hadi Miarso ( 2007 ) telematika merupakan sinergi teknologi
telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem
binary ( digital ). Telekomunikasi adalah sistem hubungan jarak jauh yang
terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel ( gelombang suara, elektromagnetik,
dan cahaya ). Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang bermakna
dengan sistem binary ( digital ). Istilah Teknologi dan Komunikasi (ICT =
Information and Communication Technology ) yang lebih dikenal sekarang ini
bermaksud memperluas pengertian telematika.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa telematika adalah penggabungan (konvergensi) antara teknologi
telekomunikasi, media dan informatika yang digunakan untuk pemrosesan data
dengan system binary atau digital.
b. Perkembangan
Telematika
Perkembangan
telematika di Indonesia terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
1.
Periode Rintisan
Periode Rintisan di Indonesia terhadap Timor
Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan
ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir
tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi.
Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti
telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai tahun 1970-an inilah
Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi.
Namun, karena perhatian yang minim dari masyarakat
Indonesia dan ketersediaan pasokan listrik yang terbatas, membuat Indonesia
tidak menghiraukan perkembangan telematika.
Walaupun demikian, dalam waktu satu dasawarsa, pembelajaran
menggunakan teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia mulai dilakukan.
Jaringan telepon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan
internasional, serta komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya
masih terbatas. Kemampuan ini dilatar belakangi oleh kepemilikan satelit dan
perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan swasembada pangan
dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat
Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal
sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist
(milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay, yang
mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983
bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat.
2. Periode pengenalan
Periode Pengenalan
berawal pada tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan
masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar
negeri mulai marak pada awal tahun 1990. Hal ini juga merupakan efek kreativitas
anak muda ketika itu setelah dipinggirkan dari panggung politik. Karena hal itu
kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna.
Internet masuk ke
Indonesia pada tahun 1994. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi,
akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia
adalah IPTEKnet, dan pada tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama,
yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini, salah satu dampaknya adalah
mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan
hadirnya televisi swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan
SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika,
seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan
televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan
Mei 1998. Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia.
Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi
software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya
usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung
internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan tanggap dalam menyongsong tahun
2000.
3.
Periode aplikasi
Periode Aplikasi pada tahun 2000 banyak disalah artikan, gejala
yang serba bebas, seakan tanpa aturan, Pembajakan software, Hp illegal,
perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat
dengan mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Keterjangkauan
secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millenium
ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi
juga mulai dilaksanakan dan diaplikasikan. Di pihak lain, semuanya itu dapat
berlangsung lancar dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang
saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal era millenium pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan
telematika dalam bentuk keputusan politik.
Keputusan Presiden
No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan
Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam
bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai
bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral
Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
c. Perkembangan telematika dan kaitannya dengan
Komputer
Teknologi
mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Muatannya yang mencapai 1 Gigabyte,
dapat terkoneksi dengan internet juga
stasiun televisi serta teleconference melalui 3G. Teknologi computer, kini
hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan
jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan
kampus tertentu internet dapat diakses dengan mudah dan gratis.
Terkait
dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu,
Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular
yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu,
tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat
signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai
jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006.
d. Trend Kedepan Telematika
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan
perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan
multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan
kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang
masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless
dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga.
Hal
ini mengaakibatkan pertumbuhan faktor baru dari perkembangan teknologi.
Antarmuka (interface) pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software
Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba
menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses
yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.
Pada
akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan
adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala
industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya
teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan
tentang masa depan yang lebih baik.
http://dim24.wordpress.com/2011/10/11/pengertian-dan-perkembangan-telematika-di-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
http://riesdis.wordpress.com/2012/10/21/perkembangan-telematika-di-indonesia/
http://code86.wordpress.com/2009/10/09/definisi-telematika-perkembangan-telematika-dan-trend-ke-depan-telematika/
Tidak ada komentar :
Posting Komentar