Kamis, 02 Juni 2011

Benua Amerika(Suku Maya)


Peradaban suku Maya kuno berawal dari zaman es keempat sekitar 60 ribu tahun yang lalu. Saat itu, lempeng es masih berukuran besar-besar dan terbawa sampai jauh, seperti ke bagian selatan dan pusat Amerika Serikat.

Maya merupakan kumpulan orang-orang luar biasa yang berada di pedalaman hutan Mexico dan Guatemala. Merupakan suku yang paling modern pada zaman tersebut karena sudah dapat menghitung kalender bintang, dan merupakan ahli matematika.
Sihir:
Jangan berpikir bahwa Maya hanya suku yang mempunyai kemampuan berhitung saja,
 Toltec adalah nama, atau julukan kepada tertua Maya, atau bisa disebut orang bijak. Mereka memiliki kemampuan dapat memanggil hujan, kekuatan dalam perang, dan memunculkan matahari dengan melakukan sesembahan berupa jantung manusia yang berasal dari suku mereka atau musuh. Suku inilah yang memerangi bangsa Indian.

Awal Maya Kuno
Ada banyak air terperangkap dalam lapisan es, maka kedalaman laut pun menjadi rendah. Kala itu, dibangunlah sebuah jembatan tanah di Selat Bering. Dengan lebar sekitar 1000 mil, jembatan ini menghubungkan Asia dan Amerika Utara. Jembatan ini pula yang kemudian digunakan oleh manusia pertama yang menghuni Amerika.
Diyakini, manusia pertama mencapai Amerika Tengah sekitar 15 ribu tahun yang lalu. Budaya pertama yang diidentifikasi adalah Clovis. Budaya yang bertahun 10.000 SM ini masih menggunakan alat-alat dari batu. Peralatan dari batu ini juga ditemukan di Guatemala pada tahun 9000 SM.
Pada sekitar 8.000 SM terjadi perubahan. Iklim mulai menghangat dan es mencair. Ini memungkinkan manusia untuk bisa mengonsumsi daging dan syur-sayuran. Dari tahun 8000 – 2000 SM penduduk Amerika Tengah menggantungkan hidupnya secara agraris.
Mereka bercocok tanam kacang, jagung, paprika, labu dan tanaman lainnya. Meski banyak ditemukan savanna dan padang rumput, belum ada hutan. Menjelang akhir periode ini, beberapa desa suku Maya kuno bermunculan, disertai dengan ditemukannya tembikar dan keramik.

Periode Praklasik Suku Maya Kuno
Tahun 1500 SM – 300 M disebut-sebut sebagai periode praklasik kebudayaan suku Maya kuno. Pada masa inilah, populasi suku Maya kuno berkembang pesat seiring pertumbuhan kota besar dan perkembangan bahasa Maya.
Sementara itu, budaya Olmec itu berkembang di Meksiko selatan. Olmec dipandang sebagai “budaya ibu” di Amerika Tengah. Mereka mengembangkan sistem penulisan, kalender dan agama. Olmec juga memiliki pengaruh besar dalam pengembangan budaya suku Maya kuno. Karena suku Maya kuno banyak mengadopsi keterampilan Olmec dan mengembangkannya.
Akulturasi dua budaya ini menghasilkan ledakan perkembangan budaya secara besar-besaran. Terhitung sejak 300 SM – 300 M, terjadi peningkatan populasi dan perkembangan luar biasa dalam bidang arsitektur, kalender dan sistem tulis-menulis diseluruh tanah suku Maya kuno. Kota-kota besar seperti El Mirador, Kaminaljuyú, Río Azul dan Tikal juga dibangun pada masa ini.

Periode Klasik Suku Maya Kuno
Periode klasik suku Maya kuno berlangsung selama 600 tahun, sejak tahun 300 M – 900 M. Suku Maya kuno makin menyempurnakan sistem kalender serta bahasa tulis. Mereka juga meruntuhkan bangunan dan kuil lama, untuk kemudian membangun kuil dan bangunan baru diatasnya. Tak hanya itu, suku Maya kuno juga mulai merekam peristiwa-peristiwa penting dalam ukiran. Contohnya bisa ditemui di Quirigua, yang terletak dekat Rio Dulce.
Sekitar tahun 400 M, peradaban suku Maya kuno sangat dipengaruhi oleh peradaban Teotihuacan, suatu peradaban terkuat di Meksiko Tengah. Sejumlah bukti menunjukkan adanya interaksi dan perdagangan antara Amerika Tengah dengan Eropa, Afrika dan Polinesia.
Sekitar tahun 650 M peradaban Teotihuacan runtuh. Berduka dengan keruntuhan Teotihuacan, suku Maya kuno mencoba mengatasinya dengan mengembangkan seni, astronomi dan agama.
Di bidang astronomi, suku Maya kuno telah mampu mengukur orbit benda langit dengan akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Suku Maya kuno juga mampu meramalkan gerakan Venus ke tingkat presisi hanya setara dalam beberapa kali. Dan suku Maya kuno juga menciptakan karya-karya seni besar dalam bentuk gerabah dan batu giok.
Namun, puncak kejayaan peradaban suku Maya kuno ini tak berumur panjang. Pada tahun 750 M, muncul masalah yang memicu runtuhnya peradaban ini. Sejumlah teori menduga masalah dipicu oleh perubahan iklim tropis atau kekurangan bahan pangan.
Apapun itu, yang jelas pada tahun 830 M, pembangunan kota terhenti. Beberapa kota di Belize dan Yucatan sempat bertahan lebih lama, namun di Guatemala penduduk berangsur-angsur meninggalkan kota untuk tinggal di dataran tinggi seperti yang kita lihat sekarang.

sumber: http://www.anneahira.com


Komentar dan Kesimpulan:
Olmec dipandang sebagai “budaya ibu” di Amerika Tengah. Mereka mengembangkan sistem penulisan, kalender dan agama. Olmec juga memiliki pengaruh besar dalam pengembangan budaya suku Maya kuno. Karena suku Maya kuno banyak mengadopsi keterampilan Olmec dan mengembangkannya.

Tidak ada komentar :