Rabu, 28 Maret 2012

Resume kelompok 6

Uang, Bank dan Penciptaan Uang

Uang
     adalah setap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Adapun fungsi uang dapat di bagi menjadi dua, yaitu:
1. Fungsi asli
    sebagai alat tukar, satuan hitung dan penyimpan nilai
2. Fungsi turunan
    uang sebagai alat pembayaran yang sah
    uang sebagai alat pembayaran utang
    uang sebagai alat penimbun kekayaan
    uang sebagai alat pemindah kekayaan
    uang sebagai pendorong kegiatan ekonomi

Syarat-syarat uang:
> Acceptibility (uang dapat di terima secara umum)
> Durability (
> Scarcity
> Divisibility
> Uniformity
> Stability of value (jumlah uang yang stabil dari tahun ke tahun)

Jenis uang
1. Uang karnal
2. Uang giral

Jenis uang berdasarkan jenis pembuatannya
1. Uang logam
2. Uang kertas

Uang logam memiliki tiga macam nilai, yaitu:
1. Nilai intrinsik
2. Nilai nominal
3. Nilai tukar

Teori uang statis
1. Teori metalisme
2. Teori konvensi
3. Teori nominalisme
4. Teori negara

Teori uang dinamis
1. Teori kuantitas
2. Teori persediaan kas
3. Teori ongkos produksi

Bank
    adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Tujuan jasa perbankan adalah sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efisien bagi nasabah.

Kelembagaan bank
1. Bank pemerintah (BI)
2. Bank swasta (BCA, Mandiri, dll)

Penciptaan uang
    adalah proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Ada pula tahapan-tahapan BI (Bank Indonesia) menerbitkan uang rupiah baru adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan pengeluaran uang rupiah baru
2. Desain dan spesifikasi uang
3. Pencetakkan uang
4. Penerbitan ketentuan
5. Sosialisasi dan edukasi yang baru

PERUM PERURI
          adalah suatu badan usaha milik negara dan merupakan satu-satunya yang dipercaya oleh Negara untuk mencetak uang. Tugas utamanya adalah menyelenggarakan usaha mencetak uang rupiah RI baik uang kertas maupun uang logam untuk Bank Indonesia serta mencetak produk kertas berharga non uang (dokumen-dokumen pertanahan).



Resume kelompok 5

Analisis Pendapatan Nasional untuk Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi

1. Pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sektor
           Pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sektor adalah produk nasional neto dikurangi pajak tidak langsung ditambah subsidi. Pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sektor merupakan penambahan dar lima hal, yaitu:
      > Upah atau gaji yang diterma buruh atau karyawan
      > Pendapatan dari seseorang  yang melakukan bisnis individu (bukan pengusaha)
      > Keuntungan perusahaan
      > Pendapatan bunga selisih dari perusahaan
      > Pendapatan sewa

2. Model analisis dengan variabel investasi dan tabungan
          Model analisis dengan variabel investasi dan tabungan adalah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi atau dengan kata lain merupakan pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi, yaitu:
     > Tingkat bunga
     > Jumlah permintaan
     > Perkembangan teknologi

3. Inflasi
         Infalsi adalah kenaikan bunga secara umum selama 12 bulan. Hal ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frequency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Tingkat nflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. Ada tiga jenis inflasi, yaitu:
     > Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
     > Inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
     > Inflasi karena pengaruh import (imported inflation)

Rabu, 21 Maret 2012

Resume kelompok 4

Struktur Pasar
          Struktur Pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peran iklan dalam kegiatan industri. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis pasar:
1. Pasar persaingan sempurna
    sifatnya:
    > Jumlah penjual dan pembeli banyak
    > Barang yang dijual sejenis
    > Penjual bersifat sebagai pengambil harga (price taker)
    > Posisi tawar konsumen kuat
    > Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
    > Sensitif terhadap perubahan harga
    > Mudah untuk masuk dan keluar pasar
    > Harga ditentukan oleh mekanisme pasar permintaan dan penawaran
2. Pasar monopoli
              adalah suatu bentuk antara permintaan dan penawaran dimana hanya da satu penjual yang berhadapan dengan banyak pembeli. Sifatnya:
    > Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
    > Tidak ada barang subtitusi / barang pengganti
    > Produsen memiliki kekuatan untuk menentukan harga
    > Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan  
        pasar.
3. Pasar oligopoli
              adalah suatu bentuk antara permintaan dan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Sifatnya:
    > Barang yang diperjual belikan homogen
    > Produsen memiliki kekuatan untuk menentukan harga
pasar oligopoli dapat di bagi dua, yaitu:
>> Pasar oligopoli murni (Pure Oligopoly)
      Barang yang diperjual belikan di pasar ini identik sama.
>> Pasar oligopoli dengan pembedaan (Differentiated oligopoly)
     Barang yang diperjual belikan dapat di bedakan
4. Pasar duopoli
             adalah suatu pasar dimana penawaran suatu jenis barang dikuasi oleh dua perusahaan.
5. Pasar monopolistik
              adalah suatu bentuk antara permintaan dan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama tetapi memiliki perbedaan dalam berbagai macam aspek.

Resume kelompok 3

Perilaku Produsen
Produsen dan fungsi produksi
       Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
1. Berapa output yang harus diproduksiakan
2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan

Dua asumsi dasar untuk menentukan keputusan tersebut di atas, yaitu:
1. Produsen atau pengusaha selalu berusaha untuk mencapai keuntungan yang maksimum
2. Produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persangan sempurna

       Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga-harga faktor produksi maupun harga produk. Dalam teori ekonomi fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut The law of Diminshing Return (Hukum kenaikan hasil berkurang), Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan suatu macam input ditambah, sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan. Dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan dalam hukum The law of Diminshing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu:
1. Produksi total dengan increasing returns
2. Produksi total dengan decreasing returns
3. Produksi total yang semakin menurun

Least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.

Kamis, 15 Maret 2012

Manfaat Mendengarkan Musik


Setiap manusia di belahan bumi ini pasti sudah tidak asing mendengar kata "Musik (Music)". Mulai dari musik dangdut, rock, jazz, pop, hip hop, alternative, dll. Mendengarkan musik sudah menjadi kebiasaan ketika ingin bersantai, menenangkan diri, bahkan mengerjakan tugas sekali pun kita biasanya sambil mendengarkan musik. Setiap orang mempunyai selera masing-masing dalam hal memilih musik yang akan mereka dengarkan. Tetapi apakah kalian tahu apa manfaat dari mendengarkan musik??? Di bawah ini akan dijelaskan tentang manfaat mendengarkan musik. 

1. Meningkatkan Suasana Hati atau Mood
Reaksi setiap orang ketika mendengarkan musik umumnya berbeda-beda. Tetapi, menurut  sebuah penelitian pada tahun 2011 di Kanada, yang diterbitkan jurnal Nature Neuroscienceapapun menunjukkan bahwa pada saat kita mendengarkan musik favorit kita,  dapat membantu mencairkan suasana hati yang buruk. Penelitian di McGill University Montreal menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat memicu pelepasan hormon dopamin, yaitu hormon dalam otak yang menciptakan rasa bahagia.   

2. Fokus (Dapat lebih baik dalam berkonsentrasi)
Sebagian orang tidak dapat memfokuskan pikirannya untuk bekerja bahkan mengerjakan tugas pada saat mereka mendengarkan musik, menurut penelitian saya terhadap beberapa orang teman di kelas. Ada sebagian yang menyatakan bahwa dengan mendengarkan  musik, pikiran mereka akan lebih fokus dan lebih tenang pada saat mengerjakan sesuatu tetapi sebagian lagi menyatakan bahwa mereka tidak fokus belajar sambil mendengarkan musik karena mereka malah lebih memilih ikut bernyanyi dibandingkan mengerjakan tugas mereka atau belajar. Akan tetapi menurut penelitian lain dari sumber bacaan, sebuah alat 'digital tonic' yang biasa disebut Ubrain, mengklaim dapat membantu pikiran fokus serta rileks. Aplikasi ini didasarkan pada binaural beats (yang dapat merangsang aktivitas tertentu di otak) sehingga membantu kita untuk meningkatkan energi, pikiran dan meningkatkan mood saat mendengarkan musik favorit.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh
Sebuah studi di Brunel University, London Barat telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sebesar 15 persen, meningkatkan semangat dan efisiensi energi 1-2 persen. Dengan mendengarkan musik kita bisa saja mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk dengan semangat dan bersungguh-sungguh, selain musik bisa meningkatkan daya tubuh dan meningkatkan semangat mendengarkan musik juga dapat meningkatkan fokus kita oleh karena itu tugas-tugas sekolah, kuliah, dll yang sangat menumpuk dapat cepat terselesaikan dengan hasil yang lebih baik.

4. Dapat meredakan stress
Bagi yang sedang patah hati dan sedang stress memikirkan sesorang atau stress karena tugas yang sangat banyak mungkin mendengarkan musik bisa meredakan stress kita dari hal-hal tersebut. Riset tahun 2011 dari lembaga sosial kesehatan mental menunjukkan, hampir sepertiga orang mendengarkan musik untuk memberikan semangat ketika sedang bekerja. Dan satu dari empat orang mengaku bahwa mereka mendengarkan musik saat perjalanan ke tempat kerja untuk membantu mengatasi stres.

5. Untuk Perawatan pasien
Musik benar-benar dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada pasien dengan penyakit jangka panjang, seperti penyakit jantung, kanker dan kondisi pernapasan. Banyak percobaan telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu menurunkan detak jantung, tekanan darah dan membantu meredakan rasa sakit, kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Akan tetapi bukan karena dengan mendengarkan musik saja kita bisa langsung sembuh dari penyakit yang menyerang tubuh kita, tentunya kita juga harus teratur meminum obat sesuai anjuran dokter dan berolahraga. Bisa juga berolah raga sambil mendengarkan musik karena mendengarkan musik sambil olahraga akan memberikan efek metronomik pada tubuh sehingga memungkinkan kita untuk berolahraga lebih lama dari biasanya.






Burung yang Tidak Bisa Terbang

Melihat judul postingan di atas teman-teman pasti berpikir, "Memangnya ada ya burung yang tidak bisa terbang?? bukannya hampir semua burung bisa terbang???" atau mungkin teman-teman berpikir kalau burung ini tidak mempunyai sayap?? atau dengan kata lain burung tak bersayap??..... Eiiittsss jangan berpikir seperti itu dulu, berikut ini akan saya jelaskan maksud dari judul psotingan tersebut. Penasaran??? check this out!! 



Burung di atas bernama burung kakapo, menurut sumber yang saya baca, burung tersebut tidak bisa terbang tapi bukan berarti burung tersebut tidak punya sayap. Coba perhatikan gambarnya di atas, burung itu tampak seperti burung-burung pada umumnya kan??? mempunyai sayap, bulu, dan paruh. Burung tersebut memang agak mirip dengan burung kakatua, yang lebih menarik dari burung kakapo ini adalah warna bulunya yang hampir sama menyerupai dedaunan, kelebihan yang dia miliki ini digunakan untuk melindungi dirinya dari para pemangsa dengan cara bersembunyi di dekat dedaunan yang hijau sehingga para predator (pemangsa) sulit untuk menemukan burung tersebut. Akan tetapi karena baunya yang sangat khas burung tersebut dapat dengan mudah di temukan oleh anjing yang sudah terlatih. Menurut sumber hewan ini merupakan burung yang paling lama hidup di Dunia karena anatominya mempunyai ciri-ciri akan kecenderungan evolusi burung di kepulauan terpencil. Burung kakapo merupakan salah satu dari sekian banyak spesies yang kritis atau hampir punah keberadaannya. Karena tidak adanya hewan pemangsa pada zaman dahulu kakapo hidup di permukaan bumi ini, menyebabkan burung tersebut kehilangan kemampuannya untuk terbang. Meskipun Kakapo tidak dapat terbang, mereka adalah pendaki handal, yang dapat memanjat hingga pucuk pohon tertinggi. Kakapo juga dapat "berparasut" dari tempat tinggi dengan mengembangkan sayapnya, yang mendarat pelan ke lantai hutan. Karena tidak dapat terbang, kakapo memiliki rancangan lengan yang kuat.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kakapo
                on the spot (trans7)



Rabu, 14 Maret 2012

Ikan dengan Corak Terindah di Dunia


Teman-teman bloging pasti ada donk yang hobi memelihara binatang khususnya ikan. iya kan iya kan??
Ikan di atas namanya Ostaricon meleagris, Ikan ini hidup di perairan Indonesia juga loh. Ikan ini hidup di sekitar perairan atau laut yang memiliki terumbu karang yang indah bersama ikan-ikan hias langka lainnya. Kalau tepatnya di daerah mana saya kurang mengetahuinya. XD Menurut sumber,  ikan tersebut merupakan ikan dengan corak terindah di dunia. Memang dilihat dari gambarnya saja ikan tersebut mempunyai bentuk corak yang unik dengan warna yang menarik pula. Warna biru dengan bintik-bintik hitam di sekitar tubuh bagian bawahnya dan warna kuning bercampur dengan warna kuning ditambah bintik-bintik putih di atas punggungnya menambah keunikan ikan tersebut. Pantas saja ya ikan tersebut di juluki dengan ikan yang mempunyai corak terindah di Dunia. Kalau diperhatikan lebih teliti lagi, bentuknya ikannya seperti kotak ya (box) dan juga mulut ikan tersebut warnanya pink, aduh unyu banget yaahh XDD 

Melihat ikan yang secantik itu tentunya kita juga harus ingat akan Kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan telah menciptakan makhluk yang sedemikian rupa untuk menghiasi bumi ini agar tampak indah dan nyaman bagi manusia. Akan tetapi masih banyak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab menangkap ikan-ikan cantik seperti Ostracion meleagris dan ikan-ikan lain sejenisnya seperti Ostraction cubicus, Platax teira, Zanclus canescence, Chaetodon melannotus, dll. Bahkan sebagian orang menggunakan bom untuk memudahkan menangkap ikan sehingga dampak negatifnya terumbu karang, rumah ikan-ikan cantik itu rusak dan hancur, tidak sedikit pula ikan-ikan tersebut mati terkena bomnya. Oleh karena itu mari kita lestarikan terumbu karang dan ikan-ikan cantik yang ada di dalamnya agar keindahan di bawah laut yang telah Tuhan Anugerahkan kepada kita tetap terjaga. =] 

sumber : on the spot (trans7)

Resume kelompok 2

Perilaku Konsumen

A. Perilaku Konsumen

    Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukan oleh konsumen dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang/jasa yang mereka anggap dapat memuaskan kebutuhan mereka. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua, yaitu:
a. Faktor Eksternal
    Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok referensi.
b. Faktor internal
    Faktor internal adalah faktor yang terdapat dari dalam diri kita sendiri, contohnya motivasi, presepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian, dan belajar.

B. Pendekatan Perilaku Konsumen

     Ada dua cara pendekatan konsumen, yaitu:

a. Pendekatan Kardinal (cardinal approach)
    Menurut pendekatan kardinal, kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang di peroleh oleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat di konsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. 

b. Pendekatan Ordinal (ordinal approach)
    Dalam pendekatan ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indeffrence curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi dua macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.

Persamaan Kardinal dan Ordinal
    Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen dapat mencapai tujuannya (maximum utility).

Perbedaan Kardinal dan Ordinal
   Dalam hal penganalisisan, analisis kardinal menggunakan alat analisis yang dinamakan marginal utility , sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indefferent curve atau kurva kepuasan sama.

C. Konsep Elastisitas
     
     Elastisitas adalah perbandingan perubahan proposional dari sebuah variabel dengan perubahan variabel lainnya atau bisa di sebut juga elasitisitas ini adalah cara atau alat untuk mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Berikut ini merupakan 4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dalam teori ekonomi mikro, yaitu:
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. Elastisitas pendapatan (Ey)

kriteria ukuran permintaan
1. Ed > 1 : Elastis
2. Ed < 1 : In Elastis
3. Ed = 1 : Unitary atau seimbang
4. Ed = 0 : In Elastis Sempurna
5. Ed = ~ : Elastis Sempurna

    

Resume kelompok 1

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran

I. Permintaan 

   Permintaan (demand) adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Hukum permintaan berbunyi "semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik harga semakin sedikit jumlah barang yang tersedia diminta". Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus, artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan yaitu: 
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang subtitusi (pengganti)
3. Harga barang komplementer (pelengkap)
4. Jumlah pendapatan
5. Selera konsumen
6. Intensitas kebutuhan konsumen
7. Perkiraan harga di masa depan
8. Jumlah penduduk

II. Penawaran 

      penawaran (supply), adalah banyaknya barang/jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan  oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Hukum penawaran berbunyi "semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan". Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang mempengaruhi penawaran tdak berubah (ceteris paribus). Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, yaitu:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang pengganti
3. Biaya produksi
4. Kemajuan teknologi
5. Pajak
6. Perkiraan harga di masa depan

Senin, 12 Maret 2012

Makalah Teori Organisasi Umum (Perilaku konsumen)


TEORI ORGANISASI UMUM 2

JUDUL MAKALAH
PERILAKU KONSUMEN

Disusun Oleh:
Kelompok 2 :
Amelia Pratiwi                          (10110606)
Hendra Ruslim                         (13110210)
Irma Leofany Tambunan          (13110618)
Rezah Zulfikar                          (15110824)

Kelas : 2KA01


UNIVERSITAS GUNADARMA
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Perilaku Konsumen tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang perilaku konsumen, pendekatan-pendekatan perilaku konsumen dan konsep elastisitas. Diharapkan makalah ini akan memberikan informasi yang berguna kepada para pembaca tentang perilaku konsumen.

Akan tetapi makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh karena itu  kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta ikut berperan serta sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.





Depok 10 Maret 2012
           
                                                                                                                    Penyusun
                                                 

  


DAFTAR ISI


Halaman Judul ................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................1
Latar Belakang ..................................................................1
Rumusan Masalah ..............................................................1
Tujuan ...............................................................................1
Manfaat .............................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................2
A. Perilaku Konsumen .......................................................2
B. Pendekatan Perilaku Konsumen .....................................2
C. Konsep Elastisitas .........................................................4
D. Contoh Kasus................................................................7

Kesimpulan ........................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................9




BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Era Globalisasi ini banyak sekali produk-produk baru yang masuk dan keluar di pasaran. Produk dari luar negeri maupun produk dari dalam negeri. Salah satu dari produk tersebut bisa saja menjadi trend di kalangan masyarakat Indonesia maupun Dunia. Anggota kelompok referensi atau bias di sebut sebagai provokator sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan masyarakat dalam hal selera konsumsi sehingga menyebabkan sebagian besar kalangan masyarakat mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan menimbulkan keseragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat. Contohnya, sekarang ini di Indonesia bahkan mungkin di berbagai belahan Dunia lainnya telah di cemari oleh virus-virus dari bangsa korea yang sering di sebut K-Pop atau K-style. Hal tersebut akan menyebabkan orang-orang yang menyukai korea akan mengikuti gaya-gaya dari artis idola mereka dan membeli produk-produk yang di keluarkan oleh bangsa korea yang berbau K-pop dan K-Style. Dalam hal ini bangsa Korea khususnya boys and girls bandnya yang menjadi provokator atau anggota kelompok referensi.
Dalam perilaku konsumen semakin banyak jumlah barang yang mereka inginkan maka semakin bertambah pula tingkat kepuasan yang mereka dapatkan. Akan tetapi besarnya kepuasan marginal atau kepuasan tambahan akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus. Makalah ini akan membahas lebih lanjut lagi tentang perilaku-perilaku konsumen dan pendekatan perilaku konsumen yang bias di gunakan untuk mengukur tingkat kepuasan seseorang, akan di bahas juga tentang konsep elastisitas yang biasanya di gunakan oleh para produsen sebagai pedoman harga produk yang akan dia ubah atau dia tetapkan agar konsumen banyak membeli produknya.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu permasalahan yaitu adanya anggota referensi yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam  pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku akan menimbulkan keseragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat.

C. Tujuan

Makalah ini di buat dengan tujuan untuk melengkapi tugas Teori Organisasi Umum dan untuk memberikan informasi tentang perilaku konsumen kepada para pembaca.

D. Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai perilaku-perilaku konsumen, pendekatan perilaku konsumen, konsep elastisitas dan sebagainya. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi berguna bagi para pembaca yang merupakan konsumen maupun produsen.



BAB 2
PEMBAHASAN
A. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap dapat memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu dan tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan demi kepuasan mereka.

Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu :
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok referensi. Kelompok referensi sendiri merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam  pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan masyarakat dalam hal selera konsumsi sehingga menyebabkan sebagian besar kalangan masyarakat mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan menimbulkan keseragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat.
b. Faktor Internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu atau pengalaman.

B. Pendekatan Perilaku Konsumen

a.Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach

Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya.

Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya, mereka mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.


Asumsi dari pendekatan kardinal adalah sebagai berikut:
1.Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.Berlaku hukum Diminishing marginal utility, yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
3.Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan, konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
4.Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan cardinal. Semakin banyak konsumen memiliki uang maka semakin banyak pula kebutuhan mereka yang akan terpenuhi.
5.Total utility (kepuasan total) adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.

b.Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach

Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.

Asumsi dari pendekatan ordinal adalah:
1.Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
3.Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
4.Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebutuhan mereka.
5.Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
6.Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C

Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility).

Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .
C. Konsep Elastisitas

Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variable dengan perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.


4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. elastisitas pendapatan (Ey)

1. Elastisitas Harga Permintaan (Ed)

Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.

KRITERIA UKURAN
·         Ed > 1 : Elastis
·         Ed < 1 : In Elastis
·         Ed = 1 : Unitary atau seimbang
·         Ed = 0 : In Elastis Sempurna
·         Ed = ~ : Elastis Sempurna


Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
  1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
  2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
  3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
  4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
  5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang
Elastisitas akan besar bilamana :
  1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
  2. harga relatif tinggi
  3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
  1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
  2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah.
  3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan.
2. Elastisitas Penawaran (Ws)

Elastisitas Penawaran mengukur besarnya prosentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan jika elastisitas permintaan kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran kuantitasnya adalah kuantitas yang di tawarkan.

3. Elastisitas Silang (Ec)

Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.


4. Elastisitas Pendapatan (Ey)

Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan.



Contoh Elastis :
-Laptop
-Perhiasan
-Kendaraan

Contoh In elastis :
-Bahan baker
-Makanan
-Keb. Rumah tangga





D. Contoh Kasus

Indomie yang merupakan nama produk mie instan yang sangat terkenal dengan inovasi-inovasi barun setiap tahunnya telah mendominasi pasaran produk mie instan terutama di Indonesia. Produk indomie ini juga sangat di gemari berbagai kalangan masyarakat mulai dari masyarakat ekonomi tingkat bawah, menengah maupun tingkat atas. Hal tersebut dapat terjadi bukan karena perusahaan indomie yang pintar melakukan dan memunculkan inovasi-inovasi baru saja, akan tetapi karena perusahaan tersebut (produsen) sangat paham atau melihat peluang dari perilaku-perilaku konsumennya. Perilaku konsumen juga dapat menentukan strategi pemasaran suatu perusahaan. Konsumen akan membeli suatu produk apabila menurut mereka produk tersebut menarik dan berguna untuk mereka sehingga mereka akan mengkonsumsi produk tersebut, atau bisa juga karena pengaruh lingkungan, teman bermain, keluarga, dan kebutuhan diri sendiri. Produsen biasanya akan mengiklankan hasil produk mereka di media massa dengan tema yang semenarik mungkin sehingga para konsumen akan tertarik untuk membeli produk mereka. Proses pengambilan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, yaitu:

a.       Pengenalan masalah, konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang di hadapinya. Tanpa ada pengenalan masalah yang muncul konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
b.      Pencaria informasi, setelah memahami masalah yang ada konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi agar permasalah yang ada dapat terselesaikan.
c.       Keputusan pembeli, setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternative stategis yang ada biasanya konsumen akan langsung mengambil keputusan untuk membeli produk tersebut.

Konsumen biasanya akan melihat kualitas dan kuantitas dari harga yang mereka inginkan. Terkait dengan contoh kasus indomie di atas para konsumen lebih sering mengkonsumsi mie instan indomie karena menurut mereka citra rasa dari produk tersebut lezat atau enak dan dengan harga terjangkau pula yang dapat di konsumi oleh berbagai kalangan. Para konsumen juga biasanya membeli suatu produk karena terpengaruh oleh rasa penasaran dan informasi dari teman-teman dekatnya atau dari media massa mengenai produk tersebut. Akan tetapi sebagai konsumen kita juga harus berhati-hati dalam memilih produk yang akan dibeli karena banyak para produsen yang tidak jujur dan ridak bertanggung jawab ada di luar sana, sebagai konsumen kita harus menjadi konsumen yang cermat dan pintar, jangan mudah tergiur atau tertarik dengan suatu produk dengan harga yang tidak sesuai dengan harga di pasaran.


Kesimpulan

Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap dapat memuaskan kebutuhan mereka, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor dari luar yaitu pengaruh dari keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok referensi. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri kita sendiri, seperti motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu atau pengalaman. Tingkat kepuasan seseorang atau konsumen dapat di ukur melalui pendekatan perilaku konsumen yang terdiri dari pendekatan cardinal dan ordinal. Semakin besar jumlah barang yang di konsumsi semakin besar pula tingkat kepuasannya

  




DAFTAR  PUSTAKA

nuraini.staff.umm.ac.id/files/2010/01/ELASTISITAS.ppt






Rabu, 07 Maret 2012

Kesan Pertama Belajar TOU dengan Bu Ira Phajar Lestari

Sebelumnya saya sudah kenal sama nama bu "Ira Phajar Lestari" sejak semester 3 kemarin, jadi pas sekarang beliau ngajar di kelas saya hafal banget. hehe kenapa kog bisa gitu yaa?? begini ceritanya teman-teman. Waktu semester 3 awal pas ngecek-ngecekin jadwal per kelas kebetulan di jadwal anak 2KA13 (kebetulan ada someone lahh....Ooopss) ada mata kuliah yang di ajarin sama bu ira, soft skill juga sama, maksudnya Teori Organisasi Umum. Karena namanya mirip banget sama dosen favorit saya waktu tingkat 1 saya menerawang-menerawang (weeiittss kayak paranormal aja menerawang), dalam hati saya bilang "waahh nih dosen pasti cantik plus gaool nih ga jauh beda sama bu ira pasti ngajarnya juga asik" maaf ya bu bukannya menyamakan Ibu tapi cuman feeling aja waktu dulu XD
tapiiiii....waktu minggu pertama, si doi yang ada di KA13 cerita kalo softskill udah di kasih tugas, di suruh perbaikin blog, di suruh presentasi plus bikin makalah, di blog nggk boleh copas, dan sebagainya. waduuuhhh killer amat ni dosen, pikir saya waktu itu. Maklum yaa bu bagi sebagian mahasiswa dosen-dosen yang kebanyakan ngasih tugas kebilang killer apa lagi buat mahasiswa "pemalas" seperti saya (kog bisa masuk KA01 sih meell???hahaha mungkin karena ada kesalahan teknis). Anehnya beberapa saat setelah si doi bilang kayak gitu saya merenung, enak kali ya di ajarin sama bu Ira, bisa ngerasain belajar soft skill yang sesungguhnya karena waktu tingkat 1 ada beberapa dosen yang bilang kalau pelajaran soft skill itu seharusnya   jangan cuman ngeposting tulisan di blog saja tetapi harus benar-benar di pelajarin soft skillnya dengan cara presentasi dan diskusi, hal itu juga akan sangat berguna bagi nanti kita presentasi PI atau skripsi dan agar lebih terbiasa berinteraksi dengan banyak orang, oleh karena itu saya bilang "belajar soft skill yang sesungguhnya". waahh nggk adil nih masa KA13 yang kelas ujung di ajarin sama dosen berkualitas seperti itu tapi KA01 yang katanya KA spesial kog nggk di ajarin sama bu Ira sih, protes saya dalam hati. 
tappiii lagi nih buuu XD (bu ira pasti bilang "kebanyakan tapi nih anak, aneh banget") pas semster ini saya liat Ibu ngajar di kelasan saya, jiwa males saya keluar "aduuhh sama bu Ira, ribet deh nihh" pikir saya waktu itu. Hari Rabu tanggal 29 Maret di ruangan kelas E524A selesai pelajaran Sistem Operasi (lagi nunggu dosen matematika lanjut) adalah hari pertama saya bertemu langsung dengan Beliau (Bu Ira maksunya). lagi duduk asik sama temen, ngobrol-ngobrol, beberapa menit kemudian Bu Ira dateng ke kelas langsung ngomong soal kelompok, dan lain sebagainya. Pertama saya bingung banget, kog matematika ada pembagian kelompoknya, waktu itu saya pikir Bu Ira itu Dosen matematika Lanjut, ternyata Dosen soft skill. hehe
Hari kamis sesuai janji Bu Ira pada hari Rabu dengan kelas saya, Bu Ira katanya akan menjelaskan secara lebih detail lagi tentang kelompok dan soft skill yang beda dari yang lainnya itu di sela-sela waktu kosong mata kuliah lain. soalnya masih minggu pertama, dosen paling cuman sebentar ngajarnya. Alhasil pada hari H-nya terjadi insident, Dosen-dosen yang di perkirakan mengajar sebentar itu ternyata malah ngajar super lama banget jadinya waktu buat Bu Ira masuk ke kelas dan menjelaskan tentang seluk beluk soft skill ala dia peluangnya sangat sedikit di tambah anak-anak udah pada kelaperan jadi pada keluar deh (termasuk saya, hehehe maaf banget Ibu, saya keluar sholat waktu kemarin).
Setelah selesai sholat saya bingung sendiri soalnya kata temen-temen yang lain Ibu Ira marah-marah karena anak-anak pada nggk ada di kelas terus bilang "Saya bisa saja ngasih nilai E ke kalian semua" aduuuhh "E" lagi  liat "B " di rangkuman nilai aja udah stresnya minta ampun apa lagi "E" buu (Bukannya sombong bu emang dari dulu A itu susah banget tercetak di rangkuman nilai saya, bosen B mulu. hahaha ) turun lagi daah nih IPK, pikir saya. 
Hari ini saya ketemu lagi sama Bu Ira dan mendapatkan kehormatan buat di ajarin sama beliau tentang seluk beluk soft skill yang sesungguhnya yang saya inginkan dulu. wuuuiiihhh presepsi saya yang dulu langsung muncul kembali, sifat pemalas langsung hilang jadi rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba hal yang baru jadi tumbuh di dalam benak saya, mencoba membagi ilmu untuk semua orang yang membutuhkan meskipun hanya sebatas ilmu yang kita ketahui saja, lebih mengembangkan wawasan kita dan memperlebar pemikiran kita. Bu Ira juga cerita soal sebagian dari kelasan cuma punya blog buat tugas doank (aduhh ibu saya banget itu....hahaha) tapi sayangnya Bu Ira ga komenin soal Blog saya, Komen yang jelek-jelek yang saya mau tapinya Buu, untuk perubahan menjadi lebih baik lagi, begitu maksud saya.hehehe
 Intinya "Don't Judge Someone By It's cover" jangan liat orang dari luarnya saja!!! Ayo kita mulai awal yang baru yang bisa merubah hidup kita lebih baik lagi!!! Tulisanmu Bisa Merubah Dunia!!!! Ganbatte!!!! Semangatttt!!XDD