Oke kembali lagi ke pokok permasalahan yaitu soal si pakean cantik dan unik yang berasal dari Negara Jepang "KIMONO".
Kalau di Indonesia yang memakai kebaya hanya para wanita, lain halnya dengan di Jepang. Kimono dapat di pakai oleh pria dan wanita, tetapi kimono pria berbeda dengan kimono wanita, diingat ya "tidak sama". Kimono untuk wanita biasanya berbentuk baju terusan serta sabuk yang dililitkan di pinggang atau perut (biasanya disebut obi) sedangkan untuk pria kimononya berbentuk setelan. Aturan memakai kimono yaitu kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri (lihat gambar). Alas kaki sewaktu kita mengenakan kimono disebut geta atau zoori. Sebelum orang Jepang mengenal pakaian Barat, mereka setiap hari memakai kimono loh teman-teman. Namun sekarang kimono hanya dipakai oleh para wanita saja, itu pun kalau ada acara khusus atau istimewa saja, sungguh di sayangkan ya teman-teman. Padahal wanita Jepang yang memakai kimono akan terlihat jauh lebih cantik dan anggun (menurut saya xD). Tapi kalau di pikir-pikir sih ribet juga kalau zaman sekarang masih pake kimono
(zaman sekarang banyak wanita karier sih yaa), sama juga kalau misalnya di Indonesia para cewek-cewek tiap hari pake kebaya, kalau jalan pasti lama banget, kalau ibu rumah tangga pada pake kebaya, misalnya mau belanja ke warung atau ke tukang sayur, keburu suaminya kelaperan, jalannya ribet dan lama bangeett. hahahaha
Seperti halnya batik di Indonesia yang bisa dimodifikasi ke berbagai bentuk dan kreatifitas begitu pula kimono Negeri Sakura pada zaman sekarang ini, bisa dimodifikasikan juga lohh ke dalam bentuk kimono pendek (seperti dalam anime) dan stylish sesuai perkembangan zaman, akan tetapi hal tersebut (kimono di modif jadi pendek-pendek dan seksi) menyalahi aturan atau ciri khas kimono pada zaman dulu sebenarnya, karena kimono dibuat tertutup dan panjangnya hingga ke pergelangan kaki sehingga wanita yang memakainya terlihat anggun.
Ada yang lebih unik lagi nih teman-teman, ternyata kimono ada tingkatanya looh, penasaran ngga teman-teman??hahaha
Ternyata kimono juga bisa menunjukkan umur si pemakai, status perkawinan dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Berikut ini nama kimono dan tingkatan-tingkatannya beserta penjelasannya secara lebih detail lagi. Check it out!!!
Untuk kimono wanita
>Kurotomesode
Kurotomesode adalah kimono yang paling formal untuk wanita yang sudah menikah. Kuro artinya Hitam jadi kurotomesode berarti Tomesode Hitam. Semua kimono yang berwarna hitam disebut kurotomesode teman-teman. Agak ribet yaa bacanya, agak ribet apa ribet??? hahahaha ya sudahlah!! lanjut lagi~~ Kurotomesode memiliki lambang keluarga (kamon) di tiga tempat, yaitu satu di punggung, dua di dada bagian atas sebelah kiri atau kanan, dan dua di bagian belakang lengan kanan atau kiri. Ciri khas kurotomesode adalah motif indah pada suso (bagia bawah sekitar kaki). Kurotomesode dipakai untuk menghadiri resepsi pernikahan dan acara-acara yang sangat resmi.
>Irotomesode
Irotomesode adalah kimono yang terbuat dari kain berwarna, boleh warna apa saja bukan cuma hitam seperti kurotomesode. Lambang keluarga yang akan diletakkan di irotomesode bisa kita pilih sesuai dengan tingkat formalitas acara yang ingin kita hadiri, mulai dari satu lambang, dua lambang, hingga lima lambang untuk acara yang sangat formal. Irotomesode bisa dipakai oleh para wanita yang sudah menihak maupun yang belum menikah. Irotomesode biasanya dipakai untuk menghadiri suatu acara dimana kita tidak diperbolehkan untuk memakai kurotomesode misalnya acara resepsi di Istana Kaisar. Ciri khas irotomesode sama seperti kurotomesode yaitu motif indah pada bagian bawah sekitar kaki (suso).
> Furisode
Furisode adalah kimono paling formal untuk wanita yang belum menikah, terbuat dari bahan yang berwarna-warni dan motif di seluruh bagian. Ciri khas furisode adalah lengan yang sangat lebar dan menjuntai kebawah (bisa dilihat pada gambar di bawah). Furisode ini dapat dikenakan untuk menghadiri acara seijin shiki, menghadiri resepsi pernikahan teman, wisuda, hatsumode (kunjungan pertama ke kuil buddha atau kuil shinto pada awal tahun baru di Jepang). Acara seijin shiki yang ada di Jepang merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah lokal maupun desa untuk merayakan usia yang dianggap sudah cukup umur menurut hukum, orang yang di undang ke dalam acara tersebut adalah orang yang telah mencapai usia 20 tahun. Pakaian pengantin wanita yang disebut hanayome ishou termasuk salah satu jenis furisode.
> Homongi
Homongi (baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk wanita yang sudah menikah ataupun belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di seluruh bagian kain depan dan belakang. Homongi dipakai kalau kita menjadi tamu di acara resepsi pernikahan (kalau mau ke kondangan pake kimono ini xD), upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.
> Iromuji
Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa beralih fungsi menjadi formal apabila diberi lambang keluarga (kamon) sesuai dengan tingkat formalitasnya, yaitu satu lambang, tiga lambang, atau lima lambang. Tingkat formalitas kimono hanya di tandai oleh adanya lambang keluarga, tapi jangan asal menentukan lambang teman-teman, ada aturannya. lambang yang boleh digunakan hanya 1 lambang, tiga lambang atau lima lambang, tidak boleh dua lambang atau empat lambang dan tidak boleh juga sampai lebih dari lima karena lima lambang merupakan tanda kimono yang paling formal (tingkat tertinggi keformalan suatu kimono). Iromuji dibuat dari bahan yang tidak bermotif dan berwarna lembut seperti merah jambu, biru muda, kuning muda, dan warna-warna lembut lainnya. Iromuji yang lambangnya ada 5 buah dapat dikenakan untuk menghadiri acara penikahan atau pesta pernikahan, apabila akan menghadiri acara minum teh cukup pakai iromuji dengan satu lambang saja. (Kimono yang fleksibel berarti xD)
> Tsukesage
Waaduuh namanya sangat ribet Tsuuke.......saaagee ~.~ xD
Tsukesage ini bisa digunakan bagi para wanita yang sudah menikah ataupun belum menikah. Menurut tingkatan formalitas kimono tsukesage hanya setingkat di bawah homongi (tingkat formalitasnya lebih rendah dibandingkan homongi). Kimono jenis ini tidak memiliki lambang keluarga. Tsukesage biasanya digunakan untuk menghadiri acara minum teh yang tidak resmi, pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun baru.
> Komon
Komon merupakan kimono santai untuk para wanita, yang sudah menikah maupun belum menikah boleh memakainya. Ciri khas kimono ini adalah motifnya yang berukuran kecil dan berulang-ulang. Komon digunakan untuk menghadiri pesta reuni, makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung (kalau zaman sekarang di bioskop kali yaaa....hhhmmmm nonton bioskop pake kimono??? #thinking )
> Tsumugi
Tsumugi adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah menikah ataupun belum menikah. Kimono ini juga bisa dipakai untuk berbelanja dan berjalan-jalan keluar rumah, tidak hanya dipakai pada saat di rumah saja. Bahan yang dipakai untuk membuat kimono ini adalah kain hasil tenunan sederhana dari kain katun atau kain sutera kelas rendah yang kasar dan tebal. Karena kimono ini tahan lama orang Jepang zaman dulu menggunakan kimono ini untuk bekerja di ladang. (Kalau zaman sekarang kan kimono jenis apa pun pasti mahal, sayang juga yaa kalu di pake kerja di ladang??? ).
> Yukata
Kimono yang terakhir bernama yukata, namanya imut ya "yukata yukata" hahahaha xD kimono jenis ini merupakan kimono yang ngetrend di zaman sekarang, kimono jenis ini digunakan untuk bersantai pada musim panas, terbuat dari kain katun tipis tanpa pelapis (kalau pakai kimono ini adem katanya nggk bakal kepanasan). Mungkin karena kimono ini berbeda dengan kimono jenis lainnya yang terdiri dari berlapis-lapis kain makanya kimono ini sekarang ngetrend :D orang-orang kan kebanyakan nyari baju buat nyantai yang adem bahannya xD.
Kimono Pria
Kimono pria dibuat dari bahan yang berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua, hitam, dll.
> Montsuki
Kimono pria yang paling formal disebut montsuki, montsuki merupakan setelan yang dilengkapi dengan hakam (celana panjang yang dipakai pria) dan haori (jubah panjang). Seperti pada kimono bagian belakang punggung montsuki dihiasi lambang keluarga. Setelan montsuki yang dikenakan dengan hakama dan haori merupakan busana pengantin tradisional. Setelan tersebut hanya digunakan untuk menghadiri upacara yang sangat resmi misalnya seijin shiki.
> Kinagashi (Kimono santai)
Kimono jenis ini digunakan pada saat santai atau keluar rumah dan tidak memiliki lambang keluarga.
Kalau diperhatikan dengan seksama kimono wanita lebih banyak jenisnya ya dibanding dengan kimono pria yang cuma dua jenis saja. Ngomong-ngomong soal itu, perempuan jepang zaman dulu ga pusing apa ya mau pake kimono jenis apa kalau mau keluar atau kemana gitu??? mungkin karena sudah biasa jadi ga ribet lagi kali yaaa. faktanya emang ribet jadi perempuan xD
Cukup sekian pembahasan saya soal kimono, semoga bermanfaat bagi kalian yang membacanya. Tetap lestarikan budaya bangsa kita masing-masing agar tidak punah oleh adanya persaingan globalisasi. Ganbatte ~ ^^
sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kimono
http://valenssita.multiply.com/journal/item/9/JAPANESE?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
google.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar