Pengertian
Metode berpikir deduktif atau penalaran deduktif adalah metode berpikir yang
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya yang khusus. Contoh klasik dari penalaran deduktif, yang diberikan oleh
Aristoteles, ialah
* Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
* Sokrates adalah manusia. (premis minor)
* Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)
Macam-macam silogisme yang terdapa di dalam penalaran deduktif yaitu:
a. Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis
dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan
disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan
disebut premis minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan
disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh dari silogisme kategorial adalah:
My: Semua mahasiswa adalah lulusan SMA
Mn: Beni adalah mahasiswa
K : Beni lulusan SMA
b. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya
membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak
anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Anteseden adalah pernyataan setelah jika atau sebelum maka sedangkan konsekuen adalah pernyataan setelah maka.
Conothnya:
Jika hujan turun makan jalan menjadi basah
Dalam contoh di atas antesedennya adalah hujan turun sedangkan konsekuennya adalah jalan menjadi basah. Kadang-kadang kata maka di hilangkan atau tidak dinyatakan. Susunan anteseden dan konsekuen pun kadang-kadang dibalik. Contohnya: Jalan menjadi basah jika hujan turun.
Contoh dari silogisme hipotesis adalah:
My: Jika tidak ada air, manusia akan kehasuan.
Mn: Air tidak ada.
K : Manusia akan kehausan
c. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan
salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh silogisme alternatif:
My : Rizky berada di Perpustakaan atau di Laboratorium Komputer.
Mn : Rizky berada di Laboratorium Komputer.
K : Jadi, Rizky tidak berada di Perpustakaan.
d. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan
simpulan.
Contoh:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam
sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda
berhak menerima hadiahnya.
Sumber:
Tidak ada komentar :
Posting Komentar