Selasa, 12 Maret 2013

Karya Ilmiah, Semi Ilmiah dan Non Ilmiah


1. Karya Ilmiah atau Karangan Ilmiah

Karya ilmiah atau dalam bahasa Inggris (scientific paper) adalah laporan tertulis dan publikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.


Ciri-ciri karangan ilmiah :

a. Objektif.
Keobjektifan ini tampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memvertifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

b. Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

c. Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

d. Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

e. Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

f. Tidak Pleonastis
Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat. Kata-katanya jelas atau tidak berbelit- belit (langsung tepat menuju sasaran).

g. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.


2. Karangan semi Ilmiah

Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.



3. Karangan Non Ilmiah

Karangan non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

Karangan non ilmiah bersifat:
 a. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
 b. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
 c. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
 d. Kritik tanpa dukungan bukti.


Perbedaan Karya Ilmiah, Semi Ilmiah dan Non Ilmiah

Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek, yaitu: 
a. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri. 
b. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. 
c. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.

Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Ciri – ciri dan contoh Karangan ilmiah, non-ilmiah dan semi ilmiah
1. Karangan ilmiah: memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa
Misal: makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi
2. Karangan semi ilmiah atau ilmiah populer: karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non ilmiah
Misal: artikel, editorial, opini, feuture, reportase
3. Karangan non ilmiah: karangan yang tidak terikat pada karangan baku
Misal: anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama

Jenis-jenis Karangan

a. Narasi
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada pada karangan narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi. Narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam. Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir.

b. Deskripsi
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti menggambarkan atau melukiskan sesuatu,
1) penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan
indera.
2) Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
3) Pola pengembangan paragraf deskripsi:
4) Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan,
benda atau tempat.
5) Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran
atau kesan perasaan penulis.
6) Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa
adanya atau sebenarnya.

c. Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

d. Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/kesimpulan dengan data/fakta sebagai alasan/bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.

e. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.

Sumber:

Kamis, 07 Maret 2013

Penalaran Deduktif


Pengertian

Metode berpikir deduktif atau penalaran deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh klasik dari penalaran deduktif, yang diberikan oleh Aristoteles, ialah
* Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
* Sokrates adalah manusia. (premis minor)
* Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)

Macam-macam silogisme yang terdapa di dalam penalaran deduktif yaitu:

a. Silogisme Kategorial

Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.

Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:

Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

Contoh dari silogisme kategorial adalah:

My: Semua mahasiswa adalah lulusan SMA
Mn: Beni adalah mahasiswa
K   : Beni lulusan SMA

b. Silogisme Hipotesis

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Anteseden adalah pernyataan setelah jika atau sebelum maka sedangkan konsekuen adalah pernyataan setelah maka. 
Conothnya:
Jika hujan turun makan jalan menjadi basah

Dalam contoh di atas antesedennya adalah hujan turun sedangkan konsekuennya adalah jalan menjadi basah. Kadang-kadang kata maka di hilangkan atau tidak dinyatakan. Susunan anteseden dan konsekuen pun kadang-kadang dibalik. Contohnya: Jalan menjadi basah jika hujan turun.

Contoh dari silogisme hipotesis adalah:

My: Jika tidak ada air, manusia akan kehasuan.
Mn: Air tidak ada.
K   : Manusia akan kehausan

c. Silogisme Alternatif

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain. 

Contoh silogisme alternatif:

My : Rizky berada di Perpustakaan atau di Laboratorium Komputer.
Mn : Rizky berada di Laboratorium Komputer.
K    : Jadi, Rizky tidak berada di Perpustakaan.

d. Entimen

Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh:
- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.


Sumber: 

Penalaran


Pengertian

Berdasarkan sumber yang saya baca, yaitu dari wikipedia pengertian Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Syarat-syarat kebenaran dalam bernalar

Jika seseorang melakukan penalaran, tujuannya pasti untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi, yaitu:

· Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
· Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.


Metode dalam Menalar

Ada dua metode dalam menalar yaitu metode induktif dan deduktif, kali ini saya hanya akan membahas metode induktif dan macam-macamnya saja, untuk metode deduktif bisa di lihat di postingan selanjutnya.


Metode Induktif atau Penalaran Induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Ada tiga macam silogisme dari penalaran induktif, yaitu:

1. Generalisasi
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. 
Contohnya:
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Generalisasi di bedakan menjadi dua, yaitu:

a. Generalisasi Sempurna (tanpa loncatan induktif) 
Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contohnya: Data Sensus Penduduk

b. Generalisasi tidak sempurna (dengan loncatan induktif)
Generalisasi tidak sempurna adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar. 
Contohnya: Pada saat kita menyelidiki keantusiasaan mahasiswa gunadarma pada saat membaca buku, ada sebagian mahasiswa Gunadarma sangat antusias membaca buku diperpustakaan, kemudian disimpulkan bahwa mahasiswa Gunadarma adalah mahasiswa yang sangat antusias membaca buku diperpustakaan, maka kesimpulan ini adalah generalisasi tidak sempurna atau sebagian.

2. Analogi

Analogi adalah cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.  Tujuan berpikir secara analogi yaitu:
a. untuk meramalkan kesamaan
b. untuk mengklasifikasikan
c. untuk menyingkapkan kekeliruan

Contohnya: 

Meisha adalah mahasiswa Universitas Gunadarma
Meisha adalah anak yang rajin dan pintar
Rere adalah mahasiswa Universitas Gunadarma
Oleh karena itu Rere adalah anak yang rajin dan pintar

3. Hubungan Kausal 

Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal mempunyai tiga macam jenis, yaitu:

a. Sebab-Akibat
Contohnya: Ani malas belajar pada saat Ujian Tengah Semster kemarin akibatnya nilai raport Ani kurang baik.

b. Akibat-Sebab
Contohnya: Daerah Jakarta sering terendam banjir karena sebagian besar penduduk  malas untuk membuang sampah pada tempatnya.

c. Akibat-Akibat
Contohnya: Pada saat pulang dari sekolah Mei melihat kaca mobil yang lewat melintasi jalan raya dari arah rumahnya sedikit basah, sehingga Mei beranggapan di rumahnya sedang hujan.


Sumber:

Selasa, 05 Maret 2013

Ano Hana

waaah udah lama nggak nulis di blog xD

Kali ini saya akan membahas tentang anime yang menurut saya bagus dan mungkin akan di sukai oleh teman-teman blogger juga. Nama dari anime yang akan saya bahas kali ini yaitu "Ano Hana" atau bahasa indonesianya Bunga yang kita lihat waktu itu, judul tersebut merupakan singkatan dari judul aslinya yang panjang banget, mungkin supaya mudah di ingat jadi nama judulnya di singkat menjadi Ano Hana. Teman-teman pasti bingung kan, kenapa tadi saya bilang judulnya panjang banget, pasti pada mau tau juga kan sebenarnya judul aslinya itu apa sih, iya kan pada penasaran?? xD


Nama asli dari anime Ano Hana ini adalah Ano Hi Mitai Hana no Namae o Bokutachi wa Mada Shiranai yang artinya Kita Belum tahu Nama Bunga yang Kita Lihat waktu itu. Panjang kan xD dan susah juga untuk di ingat kalau kalian nggak suka jejepangan xD



Anime Ano Hana ini Di produksi oleh A-1 Pictures dan hanya mempunyai 11 episode saja, kabarnya Anime ini akan di buat live actionnya juga, akan tetapi belum tahu kepastiannya. Bagi para gamers yang suka Ano Hana, bisa di coba juga gamenya loh. Gendernya Visual Novel dengan platform Playstasion Portable (PSP), di terbitkan oleh 5pb pada bulan Agustus 2012 yang lalu.




Anime Ano Hana ini menceritakan tentang 6 orang sahabat yang bersahabat dari kecil yang menyebut diri mereka group Perdamaian Super Buster. Mereka terdiri dari Jinta Yadomi (Jintan) sebagai ketua dari group tersebut, Meiko Honma (Menma), Naruko Anjou (Anaru), Atsumu Matsuyuki (Yukiatsu), Chiriko Tsurumi (Tsuruko), dan Tetsudou Hisakawa (Poppo).  Namun setelah meninggalnya Menma, group tersebut menjadi pecah belah dan mereka tidak bersahabat seperti waktu dulu. Jintan yang sudah merasa tertekan semenjak kematian ibunya, semakin tertekan karena kematian Menma dan terus menyalahkan dirinya atas kematian Menma, Jintan berubah menjadi seseorang yang tidak suka bersosialisasi dengan masyarakat, bahkan dia tidak mau pergi ke sekolah. Dia tidak mempunyai teman dekat dan merasa tidak ada yang peduli pada dirinya, begitu pula teman-teman super busternya dahulu menjadi berubah semenjak meninggalnya Menma.




Sepuluh tahun berlalu semenjak kematian Menma, tiba-tiba sosok Menma kembali muncul di kehidupan Jintan, dia bisa berbicara layaknya manusia tetapi hanya Jintan yang dapat melihat sosok Menma itu dan mengasumsikan bahwa itu hanya imaginasi atau khayalan dia seorang yang di akibatkan oleh stress yang di alaminya selama ini. Namun sebenarnya sosok Menma itu adalah roh Menma yang hanya bisa di lihat oleh Jintan dan dia kembali ke kehidupan Jintan karena Janjinya kepada Ibu Jintan.





Roh Menma tersebut mengatakan kalau Jintan harus mengabulkan permohonannya agar dia bisa menuju surga, dan permohonan tersebut akan terlaksanakan atau terkabulkan apabila teman-temannya dulu yaitu teman-teman perdamaian super buster kembali berkumpul. Menma juga sempat bercerita kalu dia bisa menuju surga, dia akan berreinkarnasi kembali menjadi sesuatu, jadi dia ingin pergi ke surga karena ingin tetap melihat teman-temannya dan mengobrol seperti dahulu kala.



Melihat keadaan yang berubah dari sepuluh tahun yang lalu Jintan sempat menyerah untuk mengabulkan permintaan Menma yang ingin mereka berkumpul lagi, namun dia terus mencoba untuk mengembalikan keadaan seperti dahulu kala.



Apa sebenarnya janji antara Menma dan Ibunya Jintan?? Kenapa Menma sampai harus kembali ke dalam kehidupan Jintan?? Apa sebenarnya permohonan Menma??Akankah mereka kembali bersahabat seperti dahulu kala??
Kalau mau tahu langsung aja nonton Animenya xD Kalau di bahas secara detail di sini sepertinya tidak seru xD
Mungkin teman-teman juga bingung kenapa judulnya Ano Hana, kok nggak ada nyambung-nyambungnya sama bocoran cerita yang sudah saya tuliskan di atas, tapi jangan khawatir, kalau teman-teman sudah menonton anime tersebut sampai akhir pasti ngerti kok kenapa judulnya seperti itu.



Anime ini juga bukan hanya menceritakan tentang persahabatan, tetapi ada percintaannya juga, hubungan orang tua dengan anak, emosi dan masalah yang bisa saja di hadapi oleh manusia mana pun, kejujuran, kecemburuan, kebencian, pengorbanan, dan lain-lain.  Karakter dari masing-masing tokohnya mengena banget deh, bukan cuma masalah Jintan saja yang di ceritakan di sini, ada banyak tokoh dan masalahnya masing-masing yang ikut di ceritakan di dalam anime ini. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa di ambil dari kisah ini. Untuk lebih lanjutnya, teman-teman bisa download atau nonton langsung di link ini:

http://zhetsi.blogspot.com/2013/01/ano-hi-mita-hana-no-namae-wo-boku-tachi.html

Blog tersebut merupakan milik teman blogger juga, dia mengupload file Ano Hana di File Transfer jadi teman-teman bisa langsung nonton atau bisa download dulu. Silahkan di Download dan jangan lupa beri komentar di blog teman kita itu yang sudah baik hati membagi file download-an Ano Hana ^_^

Selamat Mendownload dan Menonton, Jangan lupa siapkan tissue atau sapu tangan atau apa pun itu buat persiapan xD

Menma said: Group Perdamaian super buster sahabat selamanya!!! ^_^

                                                                        Have a Nice day ^^



Sumber: