Selasa, 13 November 2012

Kutipan


Pengertian Kutipan

            Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis.

          Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi kumpulan kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap pendapat penulis pribadi, kutipan berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu, seorang penulis sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan. Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan.

Prinsip Mengutip

1. Penulis harus menahan diri agar tidak mengutip terlalu banyak sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu himpunan kutipan;
2. Penulis harus memahami bahwa kutipan hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis;
3. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehingga pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya;
4. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya;
5. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata
penulis tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberi tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang
berarti “dengan demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”. 

Macam-macam Kutipan

Terdapat dua jenis kutipan:
a. Kutipan langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali.
b. Kutipan tidak langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain dengan menguraikan inti sari pendapat tersebut, susunan kalimat sesuai dengan gaya bahasa penulis sendiri.

Kutipan langsung terdiri dari:

1). Kutipan langsung empat baris atau lebih

Prinsip-prinsip:
a). Kutipan dipisahkan dari teks.
b). Kutipan menjorok ke dalam lebih kurang tujuh karakter. Bila awal kutipan adalah alinea baru, baris pertama kutipan menjorok lagi ke dalam lebih kurang tujuh karakter.
c). Kutipan diketik dengan spasi satu.
d). Kutipan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip (boleh tidak).
e). Jika menggunakan catatan tubuh (bodynote), maka cacatan tubuh dicantumkan setelah kutipan.
f). Jika menggunakan catatan kaki (footnote), maka nomor indeks ditempatkan setelah kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut (bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang menjelaskan sumber kutipan tersebut. 

2). Kutipan langsung kurang dari empat baris

Prinsip-prinsip:
a). Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks).
b). Kutipan harus diawali dan diakhiri dengan tanda kutip.
c). Jarak antar kutipan 2 spasi
d). Pada akhir kutipan dituliskan databuku yang diletakkan dalam kurung atau dengan menuliskan nomor rujukan catatan kaki.

Kutipan tidak langsung.

Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung.

Prinsip-prinsip:
a). Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks).
b). Kutipan tidak boleh menggunakan tanda kutip.


Sumber: 

Microsoft Word berjudul penulisan-kutipan yang di tulis oleh Ilkom


Konvensi Naskah Formal

Teknik Penulisan Judul
Pada tulisan sebelumnya telah dijelaskan bahwa Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita yang mencerminkan  identitas atau  jiwa seluruh karya tulis. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana tata cara penyusunan dan penempatan judul pada penulisan karya ilmiah. 
Tata Cara Penyusunan dan Penempatan Judul ( Makalah dan Skripsi):

Urutan suatu bab dalam suatu karya ilmiah dapat terdiri dari judul bab, sub bab,
paragraf, sub paragraf, pasal, sub pasal, ayat dan sub ayat. Secara singkat teknis
penulisan setiap bagian tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Penempatan Judul bab : ditempatkan di bagian atas tengah, dibawah kata bab.
Seluruhnya ditulis dengan huruf besar tanpa garis bawah dan tanda baca apapun.

2. Penempatan Sub Judul bab : ditempatkan di tepi kiri dan huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf besar kecuali kata penghubung tanpa garis bawah dan tandda baca
apapun.

3. Penulisan Judul Paragraf : ditempakan di tengah, huruf pertama setiap kata ditulis
dengan huruf besar kecuali kata penghubung, dicetak miringdan tanpa diakhiri tanda
baca apapun.

4. Penulisan Judul Sub paragraf, ditempatkan di tengah, huruf pertama tiap kata ditulis
dengan huruf besar kecuali kata penhubung, tanpa garis bawah dan tanda baca
apapun.

5. Penempatan Judul Sub Pasal, ditempatkan di tempi kiri, huruf pertama tiap kata
ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung, tanpa garis bawah dan tanda baca
apapun.

6. Penempatan Judul Ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi tujuh ketukan.

7. Format Penulisan Huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar, kecuali kata
penghubung, dicetak miring dan tanpa tanda baca apapun.

8. Penempatan Judul sub ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi sepuluh ketukan,
huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar, kecuali kata penghubung, dicetak
miring dan dibubuhi tanda baca titik (.). Uraian kalimat dari sub ayat ini langsung
mengikuti judul sub ayat secara horisontal.
Abstrak

Abstrak adalah suatu bentuk informasi yang disajikan dalam laporan atau karya ilmiah, abstrak ditulis secara teknis dengan tujuan agar pembaca mengetahui isi dari laporan atau karya ilmiah yang ditulis secara singkat.

Jenis-jenis abstrak

1. Abstrak indikatif
              Abstrak yang menyajikan uraian secara singkat mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah. Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan tulisan
2. Abstrak informatif
             Abstrak informative adalah miniature laporan atau karya ilmiah asli dengan menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya.  Dalam abstrak informative, disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulisan, institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan kesimpulan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan abstrak adalah sebagai berikut:

1. Abstrak disajikan secara singkat, terdiri atas 200 sampai dengan 300 kata dan diletakkan sebelum daftar isi.

2. Kata abstrak di tulis di bagian tengah halaman dengan huruf capital. Simetris di batas atas bidang pengetikan tanpa tanda titik.

3. Abstrak tidak memuat latar belakang, contoh: penjelasan berupa alat, cara kerja, dan proses yang sudah di kenal atau lazim.

4. Abstrak hanya memuat metode kerja dari pengumpulan data sampai penyimpulan data yang sudah diolah.

5. Dalam penyusuanan abstrak, perlu diperhatikan ketelitian penyajian sumber informasi asli secara cermat, mudah dipahami, dan menggunakan kata atau istilah yang sama dengan tulisan aslinya.

6. Pengetikan berspasi satu, menggunakan tipe tulisan standar sperti times new roman atau arial, dengan ukuran tulisan 12 pt.

7. Panjang abstrak maksimal satu halaman kuarto (A4), tapi ada juga yang memperbolehkan panjang teks abstrak maksimal dua halaman kuarto atau didasarkan pada jumlah kata maksimal 250 kata.


8. Di bawah abstrak sebaiknya dicantumkan kata-kata kunci (key words) sebanyak 3 hingga 10 kata yang kira-kira dapat dipakai untuk mengindeks karangan ilmiah kita dalam suatu deretan karangan ilmiah sejenis. Kata kunci (key word) adalah kata-kata yang penting dan paling menonjol dalam karangan ilmiah itu.

9. Hindari bahasa yang panjang dan kompleks

10. Hindari penggunaan kalimat yang bersifat hiperbola

11. Pastikan bahwa abstrak yang kita tulis sudah mencakup seluruh point penting dalam tulisan


Sumber Bacaan:

Power point  yang ditulis oleh yova Ruldeviyani

Pdf yang berjudul cara penulisan karya ilmiah


Sabtu, 10 November 2012

HAPPY PROGRAMING WITH PROLOG II


Kali ini saya akan membahas bagaimana caranya membuat program MENU dengan menggunakan software prolog. Silakan di simak ^^



Membuat Program Menu
1. Klik icon program prolog yang ada di desktop lalu akan muncul jendela untuk menulis program di prolog, seperti tampak pada gambar di bawah ini.












2. Klik File >> New, maka akan muncul jendela seperti gambar di bawah ini. Beri nama program yang akan di buat (misalnya silsilah) pada File name dan tentukan juga akan di save dimana program tersebut (misalnya Data D: ), lalu klik save. Kemudian akan muncul notepad.




















3.Ketikkan codingan pada notepad tersebut. Seperti tampak pada gambar di bawah ini. Lalu save dengan menekan tombol ctrl+S. . Tutup notepad tersebut dan kita akan kembali ke tampilan awal pada saat pertama kali membuka program prolog.















4. Klik File>>Consult, lalu akan tampil jendela seperti pada gambar di bawah ini. Klik Menu>>Open, dan kita akan kembali ke jendela awal pada saat pertama membuka prolog.



















5. Ketikan menu. untuk memanggil program yang telah kita buat, lalu akan muncul tampilan awal dari program menu yang kita buat. Pilih nomor yang Anda inginkan, dan akan tampak seperti gambar di bawah ini.






















***Selamat Mencoba ^^***



Kamis, 08 November 2012

HAPPY PROGRAMING WITH PROLOG

Pada program prolog kali ini, saya akan membahas tentang tree atau pohon berdasarkan silsilah keluarga, untuk lebih lengkapnya, silakan baca penjelasan di bawah ini ^^


Soal:
1. Siapakah kakek Dewi??
2. Siapakah ibu Mira??
3. Apakah Tifa dan Diani bersaudara??
4.Siapakah ibu Meri??
5.Siapakah istri Rio??

Untuk menjawab soal di atas kita bias memakai program prolog, caranya adalah sebagai berikut:
1. Klik icon program prolog yang ada di desktop lalu akan muncul jendela untuk menulis program di prolog, seperti tampak pada gambar di bawah ini.


2. Klik File >> New, maka akan muncul jendela seperti gambar di bawah ini. Beri nama program yang akan di buat (misalnya silsilah) pada File name dan tentukan juga akan di save dimana program tersebut (misalnya Data D: ), lalu klik save. Kemudian akan muncul notepad.





3. Untuk menjawab soal yang ada, ketikkan codingan pada notepad tersebut. Seperti tampak pada gambar di bawah ini. Lalu save dengan menekan tombol ctrl+S. . Tutup notepad tersebut dan kita akan kembali ke tampilan awal pada saat pertama kali membuka program prolog


4. Klik File>>Consult, lalu akan tampil jendela seperti pada gambar di bawah ini. Klik silsilah>>Open, dan kita akan kembali ke jendela awal pada saat pertama membuka prolog.





5. Lalu ketikan soal yang di tanyakan, seperti pada gambar di bawah ini.


Kesimpulan:
Pada program prolog, bahasa atau penulisan koding memang terlihat sedikit aneh karena bentuk umum penulisan kalimat dalam program prolog berbeda dengan bentuk umum penulisan kalimat dalam bahasa Indonesia. Kalau di bahasa Indonesia bentuk umum penulisan kalimatnya berupa S-P-O (Subject-Predikat-Objek), maka di program prolog bentuk umum penulisan kalimatnya berupa P-S-O (Predikat-Subjek-Objek). Bisa di lihat dalam penulisan coding di notepad, bentuk umumnya tidak seperti penulisan kalimat pada umumnya. Penulisan dalam prolog >> Ibu (Dina, Meri) di baca Dina adalah ibunya Meri.




^^Selamat Mencoba^^


Topik, Tema, dan Judul

TOPIK

              Topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas. Sebagai pokok atau pangkal bahasan, topik harus di identifikasi terlebih dahulu sebelum kegiatan menulis dilakukan. Topik bisa juga disebut pokok bahasan yang dapat mengantarkan seorang penulis untuk menghasilkan sebuah tema dari penelitian yang dilakukan. 

Syarat topik yang baik:
1. Menarik perhatian, yaitu yang mampu menimbulkan rasa ingin tahu dari pembaca.

2. Tidak terlalu luas, yaitu topic yang dibuat tidak boleh terlalu luas karena nantinya akan
menimbulkan karangan yang tidak pada intinya atau terlalu panjang lebar.

3. Tidak terlalu sempit, yaitu topik yang dibuat tidak boleh yang tidak dapat dikembangkan atau terlalu sempit untuk dapat dikembangkan menjadi sebuah karangan atau karya tulis.

4. Bahan-bahannya mudah diperoleh, yaitu sebuah tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

5. Topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yaitu mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.



                Topik harus terbatas, karena apabila suatu topik  terlalu luas cangkupannya maka topik itu akan menjadi dangkal dan tidak menarik untuk dibahas. Adapun yang mencakup dalam pembatasan tersebut meliputi : konsep, variabel, data, lokasi pengumpulan data dan waktu pengumpulan data. Elemen – elemen tersebut saling berhubungan satu sama lain, apabila salah satu elemen tersebut ada yang hilang maka sebuah topik itu tidak akan menarik dan akan terasa membosankan.

JUDUL
            
              Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain, judul juga bisa disebut sebagai  identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan.

             Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul terbagi menjadi dua,yaitu :

a. Judul langsung :


         Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.

b. Judul tak langsung :


        Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.




Syarat Judul yang baik :

a. Asli
         Jangan menggunakan judul yang sudah pernah ada, bila terpaksa dapat dicarikan sinonimnya.

b. Relevan
          Setelah menulis,baca ulang karangan anda, lalu carilah judul yang relevan dengan karangan anda ( harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut).

c. Provokatif
         Judul tidak boleh terlalu sederhana, sehingga(calon) pembaca sudah dapat menduga isi karangan anda, kalau(calon) pembaca sudah dapat menebak isinya tentu karangan anda sudah tidak menarik lagi.

d. Singkat
         Tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat dan langsung pada inti yang ingin dibicarakan sehingga maksud yang ingin disampaikan dapat tercermin lewat judul.. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.

e. Harus bebentuk frasa

f. Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi

g. Tanpa tanda baca di akhir judul karangan

h. Menarik perhatian

i. Logis

j. Sesuai dengan isi


PERBEDAAN TOPIK DAN JUDUL

           Dari pengertian topik dan judul di atas dapat kita simpulkan bahwa topik adalah pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas sedangkan judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain, judul juga bisa disebut sebagai  identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis dari pengertian tersebut kita dapat membedakan apa perbedaan antara topik dengan judul.


TEMA

        Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh pengarang dalam sesebuah karya kesusteraan seperti cerpen atau novel. Biasanya tema diolah berdasarkan sesuatu motif tertentu yang terdiri dari pada objek, peristiwa/kejadian dan sebagainya.

Syarat Tema yang Baik :

1. Tema harus menarik perhatian penulis.

2. Tema harus diketahui/dipahami penulis.

3. Tema harus Bermanfaat.

4. Tema yang dipilih harus berada disekitar kita.

5. Tema yang dipilih harus yang menarik.

6. Tema yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.

7. Tema yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.

8. Tema yang dipilih harus memiliki sumber acuan.

Sumber: 








Happy Programing with SNN

Berikut ini saya akan menjelaskan tentang langkah-langkah dan logika dalam penggunaan program SNN. 

Double klik icon backpropagation yang ada di desktop atau kalau belum ada di desktop bias di cari dengan cara klik start>>all program>>folder backpropagation>>backpropagation. Setelah itu akan muncul jendela seperti di bawah ini.


Klik kotak yang bertuliskan simulasi jaringan neural buatan lalau akan muncul pesan (message) yang mengharuskan kita untuk memasukkan password. Ketikan “Bremerhaven”(tanpa kutip) untuk passwordnya, lalu klik OK.



Klik reset bobot pada toolbar di atas jendela, kemudian klik Bobot dan Bias lalu klik Acak Nilai Bobot, maka akan muncul jendela seperti di bawah ini. 



Klik Belajar, lalu ubah nilai Laju Belajar (Learn Rate) menjadi 0.1 dengan cara mengetikkannya pada kotak yang tersedia. Ubah nilai momentum menjadi 0.1 juga, Stopping Criteria Error diubah menjadi 1.5  dan jumlah step/Eksekusi kita ubah menjadi 500. Lalu klik Multi step, maka gambar output dan input akan berubah, perhatikan nilai #Epochnya juga, yg tadinya bernilai kosong sekarang berubah menjadi 500, Seperti tampak pada gambar di bawah ini.




Catat dan perhatikan nilai #Epoch dengan cara mengubah Learn Rate dan Momentumnya. Buata table seperti di bawah ini, dan catat perubahan #Epoch-nya.

LR/M
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
0.1
500
872
873
874
875
876
877
878
879
880
0.2
881
882
883
884
885
886
887
888
889
890
0.3
891
892
893
894
895
896
897
898
899
900
0.4
901
902
903
904
905
906
907
908
909
910
0.5
911
912
913
914
915
916
917
918
919
920









Kesimpulan:

               Apabila kita mengubah atau memasukkan momentum sesuai urutan maka #Epoch yang akan dihasilkan akan bertambah satu secara terus-menerus. Tetapi apabila kita memasukkan nilai momentum secara acak misalnya pertama kita masukkan 0.1 kemudian 0.5, maka nilai #Epoch pada saat kita memasukkan momentum di 0.5 akan sama ketika kita memasukkan niai momentum di 0.2, jadi menurut hasil percobaan dan pengamatan yang saya lakukan, nilai Learn Rate dan Momentum tidak begitu berpengaruh pada proses selanjutnya, yang berpengaruh adalah pada saat kita merubah atau mengklik Acak Nilai Bobot pada tampilan jendela Bobot dan Bias. Hal itu yang menentukan berapa persen perbandingan output 1 dan 2 serta nilai #Epoch yang pertama kali muncul dan juga tingkat kenaikan #Epochnya. Bisa diperhatikan pada table di atas tingkat kenaikan #Epochnya selalu stabil yaitu naik 1 angka.

                 Meskipun kita memasukkan nilai Leran rate dan momentumnya berapa pun juga nilai #Epoch akan selalu naik 1 angka, sesuai dengan step atau langkah yang kita klik “Multi Step”. Coba saja anda klik “Multi Step” yang ada pada tampilan jendela Belajar tanpa mengubah Learn rate dan momentum, nilai #Epochnya pasti akan selalu bertambah. Setiap kita mengklik Multi step sebanyak apa pun juga kita mengkliknya, nilai #Epoch akan selalu naik 1 angka dari angka sebelumnya. Jadi perubahan #Epoch yang terjadi tidak terpengaruh oleh Learn Rate dan momentum, tapi terpengaruh oleh Acak niali bobot yang pertama kali kita klik sebelum melakukan penelitian mengenai perubahan #Epoch dengan cara mengganti niali Learn rate dan Momentumnya dan terpengaruh oleh Stopping Criteria Error yang kita tentukan sebelum melakukan percobaan ini. Apabila kita mengganti jumlah Stopping Criteia Erorr nya maka nilai #Epoch-nya akan berubah pula, sangat jauh berbeda dengan nilai #Epoch sebelumnya dan nilai output 1 dan 2 nya pun akan berubah pula. 



#%Semoga Bermanfaat dan Selamat Mencoba%#